AUDIT INDONESIAN FREEMASONRY TIMELINE

INDONESIA
Pendahuluan 

Dengan Hormat,
Sebelum Audit Mohon Untuk Membaca Keseluruhan Cerita Kalau Masih Awam Atau Polos Dalam Menyikapi NEW WORLD ORDER yang di Prakarsai Pemuja " Dajjal/Lucifer/Syatan " atau Kafir-Kafir yang 'dalam' proses Mengadu Domba Manusia Saat Ini.
Jawaban Ada di Diri Kita Masing Masing..

Beberapa Catatan Penting  :


- Dalam Stratifikasi Sosial Free Masonry, hanya 13th Degree Ke atas yang Potensial Menjahilliyah kan Setiap Manusia di dunia, serta hanya Minoritas Free Mason yang Berbaur Dengan 13th Illuminati Bloodlines dan Pengaruh Kaballah Roman Catholic Jesuits (Black Pope), Albert Pike, Theodore Herzl ( Link2x Terlampir di Blog ). 
- Ada Beberapa Nama Terlampir dari Time line baik Lampiran yang tidak mengetahui bahwa tujuan akhir terlampir di atas untuk "LUCIFERIAN", dan sadar maupun tidak sadar mengusung Symbolisme, Cultisme, Paganisme dengan Memfungsikan Keys Of Solomon ( Sihir / Magic ) yang di larang di Era Nabi Sulaiman AS. 
- Dalam Beberapa Posting Blog Terlampir Modus Operandi dari Narasumber yang memiliki similaritas dengan Acuan Al Quran, Injil (Bible), Taurat (Torah), dan Za`buur dan Kepercayaan  mengenai "HUMAN BEHAVIOUR" . Walau ada banyak pengaruh2x "Jahiliyah" yang signifikan untuk NEW WORLD ORDER, ONE NATION- ONE RELIGION - ONE ORDER sesuai keinginan LUCIFER/DAJJAL/SYAITAN.
Untuk Bangsa Indonesia - 
" Merah Darah Ku, Putih Tulang Ku, Merah Putih Indonesia Ku"


Awareness Study  :

  1. Read : AGENDA 2025 - William S Cohen : HERE
  2. Read : Islam Study - Awareness of Black Magic : HERE
Study and Read :
  1. Study : Audit Of Freemasonry - Read More : Here
  2. Study : Audit of Islam Freemasonry - Read More : HERE .
  3. Study : Jesuits Assasin - John Phelps  : Read Here
  4. Study : The Reptilian Humanoids Bloodline : Read Here


INDONESIA

I : GARUDA PANCASILA
a. Read :  Garuda Mitos Pagan Hinduism Dewa  ? 
Seperti apa Bentuk Pagan di Indonesia ? Sebelum mengaudit historical, cobalah mereview dgn Menguji Hegellian Dialectic ( PRO KONTRA/ THESIS dan ANTI THESIS ) yang terjadi dengan RUNTUN WAKTU ( TIME LINE ) untuk mencari SOLUSI, karena jawaban 5W1H Setiap Individu ada di Pribadi Masing Masing dalam Menyikapi Nya.


Al-Quran View About Pagan :
 
وَهَذَا ذِكْرٌ مُّبَارَكٌ أَنزَلْنَاهُ أَفَأَنتُمْ لَهُ مُنكِرُونَ  

21.50. Dan Al Qur'an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya?

 وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِه عَالِمِينَ  

21.51. Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun) , dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya.
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا هَذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنتُمْ لَهَا عَاكِفُونَ  
21.52. (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?"
قَالُوا وَجَدْنَا آبَاءنَا لَهَا عَابِدِينَ  
21.53. Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya".
قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ أَنتُمْ وَآبَاؤُكُمْ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ  
21.54. Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata".
قَالُوا أَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ أَمْ أَنتَ مِنَ اللَّاعِبِينَ  
21.55. Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main ?"
قَالَ بَل رَّبُّكُمْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الَّذِي فَطَرَهُنَّ وَأَنَا عَلَى ذَلِكُم مِّنَ الشَّاهِدِينَ  
21.56. Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".
وَتَاللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَامَكُم بَعْدَ أَن تُوَلُّوا مُدْبِرِينَ  
21.57. Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya .
فَجَعَلَهُمْ جُذَاذاً إِلَّا كَبِيراً لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ  
21.58. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
قَالُوا مَن فَعَلَ هَذَا بِآلِهَتِنَا إِنَّهُ لَمِنَ الظَّالِمِينَ  
21.59. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim."
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ  
21.60. Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".
 قَالُوا فَأْتُوا بِهِ عَلَى أَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُونَ  
21.61. Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan".
قَالُوا أَأَنتَ فَعَلْتَ هَذَا بِآلِهَتِنَا يَا إِبْرَاهِيمُ  
21.62. Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?"
قَالَ بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَذَا فَاسْأَلُوهُمْ إِن كَانُوا يَنطِقُونَ  
21.63. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara".
فَرَجَعُوا إِلَى أَنفُسِهِمْ فَقَالُوا إِنَّكُمْ أَنتُمُ الظَّالِمُونَ  
21.64. Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)",
ثُمَّ نُكِسُوا عَلَى رُؤُوسِهِمْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هَؤُلَاء يَنطِقُونَ  
21.65. kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara."
قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكُمْ شَيْئاً وَلَا يَضُرُّكُمْ  
21.66. Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfa'at sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"
أُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ  
21.67. Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِن كُنتُمْ فَاعِلِينَ  
21.68. Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْداً وَسَلَاماً عَلَى إِبْرَاهِيمَ  
21.69. Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",
وَأَرَادُوا بِهِ كَيْداً فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ  
21.70. mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.



Question : 

  1. Is Indonesia Pagan ? 
  2. Historically Explained Below
  3. What Religion are in Indonesia ?? 
  4. Why Do Indonesian Influence By Pagan ? 
  5. Freemasonry Still Exist ?
2) BHINEKA TUNGGAL IKA
Reminder : There are many diversity in our Nationalisme but we have one goal " BHINEKA TUNGGAL IKA " , and Yes We Got Our Historical History about " Divide Et Impera ".
Question About Islam, Freemasonry and Paganism : Read More : HERE , 
"You`ll found the historical freemasonry and Islam in the View of a Roman Catholic Freemasonry Proffesor with explaination and My Time Line View."
Question About Pancasila
The National emblem of Indonesia is called Garuda Pancasila. The main part of Indonesian national emblem is the Garuda with a heraldic shield on its chest and a scroll gripped by its legs. The shield's five emblems represent Pancasila, the five principles of Indonesia's national ideology. The Garuda claws gripping a white ribbon scroll inscribed with the national motto Bhinneka Tunggal Ika written in black text, which can be loosely translated as "Unity in Diversity". Garuda Pancasila was designed by Sultan Hamid II from Pontianak, supervised by Sukarno, and was adopted as the national emblem on 11 February 1950. Read More -  HERE
September 19, 2010  

The history and significance of the god
Garuda 
by Mike Shaw
Garuda is a mythical bird-like creature mentioned in both Buddhism and Hinduism. In Hinduism, Garuda is known as the king of the birds, and often acts as a messenger between men and the gods.  Garuda is described as looking like an eagle with the body and limbs of a man. Read More : | HERE .
Religion in Indonesia :
The first principle of Indonesia's philosophical foundation, Pancasila, is: "belief in the one and only God". A number of different religions are practiced in the country, and their collective influence on the country's political, economic and cultural life is significant. The Indonesian Constitution guarantees freedom of religion. However, the government only recognizes six official religions (Islam, Protestantism, Catholicism, Hinduism, Buddhism and Confucianism).Indonesian law requires that every Indonesian citizen hold an identity card that identifies that person with one of these six religions, although citizens may be able to leave that section blank. Indonesia does not recognize agnosticism or atheism, and blasphemy is illegal. In the 2010 Indonesian census, 87.18% of Indonesians identified themselves as Muslim (predominantly Sunnis, also including Shias and Ahmadis), 6.96% Protestant, 2.91% Catholic, 1.69% Hindu, 0.72% Buddhist, 0.05% Khong Hu Chu, 0.13% other, and 0.38% unstated or not asked. 
With many different religions practiced in Indonesia, conflicts between followers of different religions arise periodically. Moreover, Indonesia's political leadership has played an important role in the relations between groups, both positively and negatively, including the Transmigration Program, which has caused a number of conflicts in the eastern region of the country.
1 Mar 2011
Indonesian Historical Presentation : KOMUNIAKSI 
Kerennya Pribadi Bangsaku - Pancasila sebagai Manual Bangsa
 oleh Rendra Almatsier
Watch : HERE
----------

INDONESIAN FREEMASONRY

Polemik Simbol Partai Dengan Pagan :


Crescent Star

Crescent Star


Arab Nobles Masonic Shrines : HERE

Arab Nobles Masonic Shrines

-  Masyumi Party ,
 
(Council of Indonesian Muslim Associations) was a major Islamic political party in Indonesia during the Liberal Democracy Era in Indonesia. It was banned in 1960 by President Sukarno for supporting the PRRI rebellion.

--

Following the banning, Masyumi members and followers established the Crescent Star Family (Indonesian: Keluarga Bulan Bintang) to campaign for Islamic shariah law and teachings. An attempt was made to reestablish the party following the transition to the New Order, but this was not permitted. After the fall of Suharto in 1998, another attempt was made to revive the party name, but eventually Masyumi followers and others established the Crescent Star Party, which contested the legislative elections in 1999, 2004 and 2009 . 

Partai Bulan Bintang ( the Crescent Star Party )



The Crescent Star Party (Indonesian: Partai Bulan Bintang) is a political party inIndonesia. The party's origins go back to the banning of the Masyumi Party by President Sukarno in 1960. After the ban, supporters and followers of the party established the Crescent Star Family (Keluarga Bulan Bintang) to continue to press for the implementation of Sharia law and Islamic teaching in Indonesia. Following the fall of Sukarno and the transition to the New Order, members of the organization wanted to revive the Masyumi Party, but this was not allowed by the new regime. In the 1970s, in a meeting in Malang, a new party called Parmusi (Partai Muslimin Indonesia, Muslim Party of Indonesia) was formed. It came fourth in the 1971 elections. In 1973, the party was forced to merge with other Islamic parties into the United Development Party. With the fall of Suharto in 1998, supporters of Masyumi decided to establish a new party. The original plan was to use Masyumi name again, but after consideration, they settled on the Crescent Star Party. The party's first leader was Yusril Ihza Mahendra, a lawyer and speechwriter to President Suharto. HERE
Historical View :
- 1958 : Dokumentasi Ir Soekarno : L Fletcher Poutry - HERE 
- 1967 : Undercover Impact Of Masonic : Here 
- Pengaruh  Polemik Privatisasi Free Masonry Soeharto Era : HERE
Catatan : Sosial Budaya - Kompasiana
Sebelum membaca silahkan membaca tulisan-tulisan sebelum ini :


Bengkoknya Informasi Tentang Freemason

Berselancarlah dalam dunia maya dengan kata kunci Freemason Indonesia. Kecuali Wikipedia, maka Anda hanya menemukan informasi Freemason dari pihak yang anti, yaitu dari masyarakat Islam. Salah satunya keluaran LPPA Muhamadyah (1978) dengan judul buku: Sorotan terhadap Freemason (organisasi  rahasia Yahudi). Selain juga tulisan Harun Yahya:Ancaman Global Freemasonry. Banyak sekali tulisan-tulisan di berbagai media Indonesia   yang mengatakan  bahwa Freemason sebagai organisasi Yahudi Internasional rahasia yang mempunyai misi terselubung menghancurkan agama dan menggantikannya dengan misi zionisme. Karena itu Freemason dan antek-anteknya (Lion Club dan Rotary) yang berada di Indonesia harus dihancurkan. Freemason juga diinformasikan sebagai penyembah mistisme Kabbalah, dan setan Lucifer sebagai Tuhannya. Mengerikan bukan?
Siapakah Freemason?
Adalah kelompok masyarakat Inggris di abad pertengahan yang merasa ditidakadili oleh hukum Katolik yang pada saat itu turut menjadi hukum negara. Katolik yang dirasa menjadi tirani dengan dogma atas nama Tuhan dengan mudah menjatuhkan hukuman mati bagi yang dianggap melanggar, telah menyebabkan pemberontakan masyarakat Eropa, terutama Inggris yang melepaskan dari kekuasaan Katolik Roma. Disanalah mulainya Freemason yang didukung oleh Raja Raja Inggris di jaman itu. Inggris pun memisahkan diri dari kekuasaan pemerintahan Katolik Roma. Organisasi Freemason resmi pertama berdiri di London dengan nama Grand Lodge of England tahun 1717 yang hingga kini masih berkiprah melebarkan pengaruhnya ke segala penjuru dunia diikuti sekitar 120 negara dengan anggota sekitar 6 juta orang. Ia menjadi organisasi sekuler terbesar abad ini. Sejak berdirinya, Freemason mengajarkan pada anggotanya tentang filsafat baru yaitu sekulerisme dan humanisme sekuler, dimana perlunya ada pemisahan antara agama dengan hukum negara, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan ilmiah. Berkebebasan berpikir, anti tirani, dan anti dogma. Agama menjadi urusan pribadi manusia. Ajaran ini perlu dikembangkan di tengah masyarakat oleh setiap anggotanya, guna membangun masyarakat yang dirasanya lebih baik, yaitu berkebebasan berpikir, anti tirani, anti dogma, dan sekuler. Filosofi utama yang harus dijunjungnya adalah: rasionalitas, Ketuhanan, dan etika.
Mereka membuat organisasi persaudaraan (brotherhood) yang demi menjaga dari tekanan terutama pihak gereja Katolik pada saat itu, mereka merahasiakan apa yang dibicarakan di dalam pertemuan-pertemuannya. Secara bersama-sama belajar memahami kehidupan dan kemanusiaan melalui sejarah peradaban manusia yaang sudah dimulai berabad-abad lamanya. Karena itu dalam ritualnya Freemason menyandiwarakan kembali segala kejadian dan pemikiran manusia sebagai upaya memperingati dan memahami peradaban manusia yang penuh gejolak, peperangan, penindasan, tira-
ni, dan pertentangan yang tak pernah selesai. Simbol yang digunakan adalah jangka dan penggaris segitiga sebagai simbol kecerdasan dan kerja keras (sebagai Mason atau tukang batu). Ritualnya berupa sandiwara sekuler, menggunakan altar serta bangunan Kuil Solomo sebagai simbol dari tidak pernah selesainya masalah kehidupan manusia. Kuil Solomo di atas gunung Zion yang selalu menjadi perebutan antar agama yang tak pernah selesai. Kuil Solomo diibaratkan sebuah kelompok masyarakat yang penuh dengan sejarah dan pertumpahan darah.
Pertemuan yang mempelajari peradaban manusia serta berbagai filosofinya, dengan sendirinya Freemason hanya bisa diikuti oleh kelompok intelektual. Umumnya mereka adalah orang-orang berpendidikan tinggi dan mempunyai kedudukan yang baik.
Dalam waktu singkat, di abad 17 itu, filosofi baru ini menyebar ke berbagai daratan eropa dan koloni-koloni negara-negara Eropa: Asia, Afrika, Jazirah Arab, dan Amerika yang saat itu adalah koloni Inggris. Tak tertinggal juga masuk ke Indonesia. Benyamin Franklin adalah Master Freemason Amerika pertama, Goerge Washington – presiden Amerika pertama juga Freemason. Terhitung 14 presiden Amerika adalah Freemason. Seperti juga negara-negara Eropa yang akhirnya menjadi negara sekuler, Amerika menjadi negara sekuler terbesar di dunia.
Berkembangnya pemerintahan sekuler dan kebebasan berpikir, membawa konflik bukan hanya terhadapkelompok Agama tetapi juga politik garis keras seperti fasisme dan komunisme. Sehingga tak heran jika kita akan banyak menemukan spekulasi dan informasi bengkok dengan banyak versi baik dari kelompok agama maupun politik. Diinfokan bahwa Freemason adalah kelompok rahasia Iluminasi dari Bavaria yang ingin meguasai dunia. Informasi melalui teori konspirasi yang spekulatif yang paling heboh adalah buku yang ditulis oleh seorang ahli hukum Rusia Sergei Nilus di awal abad 19 yang ternyata plagiat dari teori-teori spekulatif sebelumnya yang berkembang di Perancis.
Buku Sergei Nilus itu adalah The Protocol of Elder Zion (Protokol dari tetua Zion). Isinya Freemason dan Zionis bekerjasama akan menguasai dunia, dengan cara merebut kembali bukit Zion dan mendirikan kembali Tempel Raja Solomon di atasnya. Buku ini juga yang kemudian digunakan oleh Hitler dalam menyusun buku Mein Kampf memerangi bangsa Yahudi. Tak kalah ramai spekulasi bahwa Freemason melaksanakan tugas The Templar, serdadu Katolik abad 12 yang ingin merebut Jerusalem dan bukit Zion dari tangan Islam. Freemason yang diisyukan sama dengan Zion melakukan ritual-titual mistik Kabbalah dan agama pagan Mesir Kuno, serta melakukan praktek sihir dan astrologi.
Bahkan terakhir spekulasi baru, Freemason adalah New Ager yang gentayangan ingin menjadikan penduduk dunia menjadi ateis. Sekalipun semuanya berupa teori konspirasi serta spekulasi dan sudah dibantah oleh pihak Freemason sendiri, namun informasi-informasi ini seolah menjadi dokumen penting bagi yang anti Freemason yang sebetulnya terhadap paham sekulerismenya. Dan karenanya kita bisa“keracunan” olehnya. Apalagi jika digunakan untuk jihad memerangi Barat dan Amerika dengan meneriakkan bahwa Amerika dan Eropa adalah antek Yahudi dan Zion yang harus dilawan oleh agama-agama Samawi. [1] [2]
Mengapa Freemason Tertuduh Yahudi dan Zion
Di Indonesia, kita selalu disajikan info bahwa Freemason adalah organisasi Yahudi atau Zionis, yang berusaha menguasai dunia, dan ingin menghancurkan agama. Namun seringkali kita tidak lagi disuguhi info asal muasal informasi ini.
Umumnya informasi ini awalnya keluaran mereka yang anti-semit yaitu Rusia dan Nazi Jerman. Informasi tentang Freemason ingin menghancurkan agama umumnya keluar dari kelompok agama-agama yang anti paham sekulerisme yang diajarkan oleh Freemason. Bahkan sekulerisme sering dipahami sebagai kemurtadan dan tidak mempunyai budipekerti atau humanisme. Karena itu sering pula diinfokan bahwa Freemason adalah organisasi yang berbahaya.
Namun informasi seperti di Indonesia ini akan berbeda ceritanya jika kita menelusuri literature sejarah yang ditulis oleh ahli-ahli sejarah, sosiologi, antropologi, ataupun dari Freemason, dan dari kelompok Zion itu sendiri. Dalam berbagai literature itu dilaporkan bahwa informasi tentang Yahudi dan Freemason yang bekerjasama ingin menguasai dunia adalah hanya spekulasi atau teori konspirasi yang penuh denganfraudulence. Data yang digunakan adalah data plagiat dari cerita fiktif bahkan dari rumor-rumor yang anti terhadap kedua kelompok itu, kelompok Freemason dan kelompok Yahudi.
Tentang Freemason lihat juga tautan ini (Kompasiana: Bengkoknya Informasi Tentang Freemason). 
Mengapa Yahudi ?
Tetapi mengapa justru Freemason yang merupakan organisasi sekuler berasal dari Inggris dikait-kaitkan sebagai organisasi Yahudi dan Zion?
Awalnya adalah kisah kesulitan bangsa Yahudi di Rusia di abad ke 18. Kelompok Yahudi adalah kelompok yang hidup dari berdagang, memegang sistem kekerabatan yang kuat, endogami perkawinan, dan pemeluk agama Judaisme yang kuat. Budaya agamanya juga mengajarkan memilih makanan yang kosyer, sehingga mereka juga tak akan mungkin makan produk masyarakat setempat. Akibatnya kelompok Yahudi di Rusia maupun daratan Eropa lainnya menjadi kelompok ekslusif dan sangat sulit mengalami integrasi dengan masyarakat setempat. Ekonomi Rusia nyaris dikuasai oleh kelompok Yahudi. Mereka hidup dalam koloni-koloni di pusat-pusat kota. Hal inilah yang kemudian menyebabkan pergesekan antara masyarakat Rusia yang merupakan masyarakat yang juga sangat kuat sebagai pemeluk agama Kristen Orthodoks. Bukan hanya masyarakat yang mengalami kesulitan berintegrasi, namun saat mana Tsar Rusia ingin menetapkan peraturan perdagangan, terjadilah hambatan pelaksanaan peraturan itu. Terjadilah konflik antara kelompok Yahudi sebagai pendatang dengan pemerintah serta masyarakat Rusia. Karena itu Tsar Rusia menganggap kelompok Yahudi adalah kelompok pendatang yang hanya membuat masalah.
Sampai pada tahun 1905, seorang ahli hukum Sergei Nilus di bawah pemerintahan Tsar, melansir berseri-seri tentang The Protocol of the Elders of Zion yang diterbitkan di surat kabar Rusia. The Protocol of the Elders of Zion ini merupakan lampiran dari tulisan The Great in the Small: The Coming of the Anti-Christ and the Rule of Satan on Earth. Dalam protokol itu dijelaskan bahwa Zionis Yahudi bekerja sama dengan Freemason. Dengan demikian dalam sebuah buku merupakan satu tepukan bisa mendapatkan dua hal sekaligus, yaitu memukul kelompok Yahudi dan juga kelompok Freemason yang berpaham berkebebasan berpikir dan sekulerisme yang mana Kristen Orthodoks sangat anti dengan paham Freemason ini.
Tulisan tentang Protokol ini merupakan tulisan yang diinspirasi dari berbagai buku cerita fiktif tentang Yahudi dan Freemason, yaitu buku dengan judul Biarritz yang terbit tahun 1868 yang ditulis oleh Hermann Goedsche seorang bangsa Jerman. Buku ini juga memplagiat buku dialog fiktif antara Machiavelli dan Montesquieu, Dialogues in Hell Between Machiavelli and Montesquieu(1864) yang oleh penulisnya, Maurice Jolly dari Perancis, dimaksudkan untuk melawan kekuasaan Napoleon III. Dalam buku ini tidak disebut-sebut tentang Yahudi, namun oleh Goedsche apa yang ditujukan bagi Napoleon III yang digundjingkan akan menguasai dunia, diganti dengan kelompok Yahudi.
Buku lain yang menginspirasi buku Protokol itu juga sebuah buku yang ditulis oleh seorang penulis dan filosof Itali, Umberto Eco, dengan judul The Prague Cemetary(judul asli Il Cimitero di Praga ). Sebagaimana novel-novel dengan latar belakang sejarah, kadang menggunakan berbagai realita sebagai bagian dari cerita fiktifnya. Misalnya The Prague Cemetary adalah kuburan tua Yahudi yang telah ada sejak abad pertengahan dan hingga kini dilestarikan sebagai cagar budaya. Sedangkan intrik-intrik dalam novel fiktif itu menggunakan organisasi rahasia Freemason yang diceritakan berupaya ingin menguasai dunia.
Mengapa Zion?
Zion dan Yahudi meskipun sama-sama Yahudi namun adalah dua hal yang berbeda. Tetapi seringkali info-info yang tersebar tidak lagi membedakan keduanya. Kita hanya disajikan Yahudi = Zion. Hal seperti ini juga sering menusuk perasaan para Yahudi. Sebab banyak kalangan Yahudi sendiri tidak menyetujui zionisme. Zionisme muncul mulai di abad pertengahan yang merupakan kelompok Yahudi perantau yang bercita-cita untuk merebut kembali bukit Zion dari tangan agama lain. Dalam Injil Perjanjian Lama dijelaskan bahwa di atas Bukit Zion di Yerusalem, dahulu berdiri kerajaan Sulaiman yang merupakan raja bangsa Israel. Kerajaan ini kemudian menjadi Tempel atau Bait Allah. Hingga kini terkenal sebagai Temple of Solomon. Namun Temple of Solomon ini dihancurkan oleh agama-agama yang muncul selanjutnya dan kini di atasnya terdapat Mesjid Al Aqsa. Kelompok Yahudi kini hanya menggunakan sebuah dinding suci (Wailing Wall) yang terdapat di bagian bawah dari bukit Zion. Sekalipun ekspedisi arkeologi belum dapat menemukan Temple of Solomon namun penganut Judaisme melakukan ibadah sembahyang disana. Disanalah mereka melakukan ibadah agamanya, yang kemudian dikenal sebagai dinding ratapan karena mereka berdoa sambil meratap. Meratapi Bait Allah dari agama Judaisme yang telah dihancurkan oleh pasukan Kristen dan kemudian direbut oleh Islam. Kaum Islam dari Mesjid Aqsa mengklaim dinding suci Yahudi sebagai bagian dari kompleks Mesjid. Dan terjadilah konflik yang akhirnya membawa kaum Jahudi sebagai musuh besar Islam hingga kini.
Tentang antara Zion dan Freemason, telah dibantah oleh pihak Freemason, bahwa tidak ada hubungan antara Zion dan Freemason. Namun karena Freemason merupakan organisasi tertutup, dimana penerimaan anggotanya berdasarkan rekomendasi dari para anggota yang sudah ada, dan pula dahulunya merupakan organisasi tertutup kelompok bangsawan dan intelektual saja, maka organisasi ini menjadi sebuah organisasi misterius bagi masyarakat umum. Mereka juga merahasiakan apa saja yang dibicarakan dalam kelompoknya. Kerahasiaan ini juga antara lain merupakan salah satu karakteristik dari Freemason yang menurut mereka agar orang menjadi penasaran. Kemisteriusan ini telah menarik banyak spekulasi dan teori konspirasi, yang sering pula menjadi bunga-bunga dalam cerita fiktif baik novel maupun film. Terutama novel atau film detektif, konspirasi politik, agama, maupun cerita mistik. Freemanonry terkenal justru dari novel dan film fiktif ini. Atau propaganda anti Freemason yang keluar dari kelompok politik garis keras maupun kelompok agama, yang sebetulnya anti kepada sekulerisme yang menjadi paham utama Freemason.
Banyak dari kita justru tidak mengenal Freemason yang sebenarnya, bahkan banyak dari kita yang bertanya-tanya adakah Freemason eksis? Ataukah ada di sekitar kita karena ia merupakan kelompok rahasia dan ilegal? Lalu muncullah berbagai spekulasi itu karena Freemason di Indonesia yang dibawa oleh masyarakat Belanda sudah dibubarkan oleh Sukarno.
Tak kurang pula kita di Indonesia disajikan sebuah buku spekulasi konspirasi antara Raden Ajeng Kartini dengan Yahudi, Zion dan Freemason. Menjadi lebih seru lagi Freemason sering diinfokan sebagai Dajjal yang akan menjadikan dunia kiamat. Figur Kartini yang menjadi panutan wanita Indonesia pun menjadi terbunuh oleh spekulasi konspirasi ini.
Bantahan pihak Freemason
Di negara-negara sekuler, organisasi Freemason adalah organisasi yang legal. Kita dapat menjumpai alamatnya, memasuki perpustakaannya, membeli berbagai asesoris Freemason. Bahkan ada hari-hari tertentu ia membuka pintu untuk umum dan berdiskusi dengan anggota Freemason tentang berbagai hal yang ingin kita ketahui.
Karena berbagai tuduhan kepada Freemason yang semakin hari dirasa semakin menyudutkannya, kini mereka mulai membuat bantahan. Apalagi The Protocol of the Elders of Zion kini di berbagai negara Arab menjadi bacaan anak-anak sekolah, seolah buku ini merupakan buku dokumenter yang perlu dipelajari. Sehingga pula, tidak heran jika kita banyak menemukan informasi di Indonesia bahwa Amerika adalah antek Yahudi dan Zionisme dan menjadi musuh Islam.
Berbagai buku-buku bantahan dari Fremason bisa kita temukan di toko-toko buku umum. Atau film-film bantahannya dapat kita donlod. Misalnya dalam situs ini kita dapat mengikuti berbagai penjelasan tentang Freemason yang dikeluarkan oleh Grand Lodge of England yang merupakan induk Lodge dari seluruh dunia. 
  • Penjelasan Freemason di televisi Nederland dapat dilihat disini.
  • Atau dalam situs ini pihak Freemason mengeluarkan bantahan-bantahan terhadap berbagai hal yang dituduhkan padanya.
  • Buku-buku ilmiah sejarah Freemason dapat dilihat dalam situs ini
  • Bahkan Canonbury Masonic Research Centre di Inggris Oktober 2010 telah menyelenggarakan konferensi dengan thema Anti Masonic yang banyak menurunkan pembicara pembicara tentang masalah anti Freemasonry . Dapat dilihat dalam publikasi di situsini .
 Source :  [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]

Mengapa Freemason diinfokan penyembah setan? 
 Freemason sendiri sebetulnya bukan organisasi rahasia seperti yang banyak diberitakan oleh banyak kalangan dengan cara menggambarkan bahwa Freemason adalah organisasi rahasia Illiminasi . Karena organisasi Freemason di seluruh dunia merupakan organisasi yang legal, berbadan hukum, ada alamatnya, bisa dihubungi, kita bisa masuk ke Lodge nya (rumah pertemuan  Freemason), masuk ke perpustakaannya, diskusi dengan anggota-anggota yang ada disana. Atau masuk ke dalam mesiumnya. Bahkan secara berkala Lodge Freemason akan membuka pintu dan kita boleh memasuki semua sudut gedungnya, mendengarkan diskusi-diskusi yang diselenggarakannya.
Minggu lalu saya sengaja mencari bacaan di perpustakaan Grand Lodge Freemason Nederland di Den Haag. Disana saya melihat banyak orang tengah membaca buku-buku yang dipublikasi oleh Freemason. Buku yang tersedia ada dalam banyak bahasa dari seluruh dunia, karena setiap Grand Lodge dari 120 lebih negara di dunia akan saling bertukar karya-karya terbaik anggotanya, atau bertukar majalah dan buku yang mereka publikasi. Pekerjaan anggota Freemason adalah membaca, berpikir, berdiskusi, dan membuat karya-karya tulisan yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan peradaban. Tepatnya filsafat dan humanisme. Karena banyak berkaitan dengan masalah kemanusiaan dan peradaban, maka dalam perpustakaannya kita bisa menemukan begitu banyak informasi sejarah, budaya, arkeologi, politik, kepercayaan, agama, dari beribuan tahun yang lalu.
Nampaknya menjadi anggota Freemason bukanlah hal yang mudah, karena mereka dituntut untuk memahami berbagai masalah humanisme dan peradaban dengan bacaan-bacaan dari beragam bahasa, dengan informasi begitu banyak, dan detil. Dari yang kuno hingga yang moderen. Membaca, memikirkannya, dan menuliskannya kembali dalam bentuk karya-karya tulis, untuk kemudian mendiskusikannya. Karya-karya terbaik, akan diabadikan dalam bentuk buku-buku dan diterbitkan serta disebarkan baik untuk kalangan sendiri atau masyarakat umum. Apa yang dipelajari para anggota diharapkan dapat disumbangkan dalam upaya  meningkatkan peradapan manusia dengan tata nilai yang tinggi agar kehidupan ini menjadi lebih baik dan terhormat.
Banyaknya peminat informasi tentang Freemason ini, dalam tahun ini saja, kulihat dalam buku daftar hadir yang disediakan oleh Grand Lodge Nederland, sampai dengan bulan Oktober, perpustakaan ini telah mempunyai tamu sebanyak 1400 orang baik dari dalam Belanda maupun luar Belanda. Umumnya mereka adalah para mahasiswa yang datang untuk mencari informasi dalam penulisan antropologi, sejarah, arkeologi, atau penelitian-penelitian tentang Freemason itu sendiri. Tak heran pula jika  Freemasonry dan sejarahnya telah beberapa tahun menjadi subjek study tersendiri dalam mata kuliah antropologi agama dan budaya di Universitas Leiden. | HERE 
Selain kita bisa langsung memasuki Grand Lodge atau Lodge lain, kita juga bisa membaca berbagai informasi yang disediakan melalui websitenya. Misalnya Website dari Mother Grand Lodge  yaitu Grand Lodge of England  di London HERE, Grand Lodge of the Distric of Columbia di Washington DC HERE, atau membaca berbagai bantahan terhadap anti Masonik yang dikeluarkan oleh pihak Freemason dari Grand Lodge British Columbia of Yukon: HERE 
Salah satu objek penulisan para antropolog saat ini yang cukup menjadi hit adalah tentang Anti Freemasonry. Para antropolog mengamati bagaimana sejarah perkembangan Freemason dan pengaruhnya dalam tatanan kehidupan manusia, baik dalam masyarakat maupun politik, hukum dan kenegaraan. Kemudian melihat bagaimana perkembangan dan apa yang dikembangkan dari lawan-lawan gerakan Freemason ini. Karena kini publikasi melalui internet, informasi menjadi semakin mudah didapatkan, dengan begitu informasi anti Freemason juga akan sangat mudah kita dapatkan. Bahkan dalam bentuk buku-buku yang bisa kita donlod secara gratis, atau kita beli di pasaran bebas. Artinya gerakan anti Freemason dengan kembang cerita dan spekualsinya ini bisa menghasilkan uang yang cukup menguntungkan. Dengan begitu informasi anti freemason akan sangat mudah berkembang di berbagai belahan dunia. Begitu wahnya berbagai teori konspirasi, spekulasi, dan kembangannya, Freemason menjadi lebih menarik untuk diikutsertakan dalam film-film krimi & detektif, pembunuhan misterius, pembunuhan berantai, pembunuhan horor, dan konspirasi politik. Bahkan Freemason sangat digandrungi anak muda agar kelihatan cool dengan menggantungkan di bajunya medali2 Freemason dan berbagai simbolik2 yang biasa dipelajari oleh Freemason.
Tak kurang Michael Jackson sendiri memnggunakan thema Freemason untuk albumnya, atau Dewa Dhani yang juga menggunakan simbol2 yang menjadi perhatian Freemason. 
ANTI  FREEMASONRY
Anti Freemason biasa disebut sebagai Anti Masonic. Anti Masonic biasanya dalam bentuk teori-teori konspirasi, yaitu teori yang dihubung-hubungkan tanpa menggunakan data yang terpercaya. Teori konspirasi seperti ini memang sangat disukai oleh banyak kalangan karena mengandung kemisteriusan akan kebenarannya. Teori-teori seperti ini bisa kita temui di berbagai media seperti internet, buku-buku cetak, film, bahkan bila kita jelajah melalui Youtube kita bisa menemuinya banyak sekali. Umumnya orang tidak bisa lagi membedakan mana publikasi asli dari organisasi Freemason atau bukan. Karena para penyaji teori-teori konspirasi bukan saja dari kelompok anti masonry, tetapi juga dari mereka yang menyukai teori konspirasi mengaku dirinya seolah sebagai Master Freemason – membuatnya supaya kelihatan seram, nampak horor, dan kelihatan cool. Bahkan tidak jarang kita juga bisa menemui tulisan-tulisan dari orang yang sakit jiwa dengan dellusion grandeur-nya.
Dari sejarahnya, kelompok anti Freemason yang pertama adalah kelompok agama Kristen  di ratusan tahun lalu saat awal organisasi  Freemason berdiri,  yang kemudian gerakan anti Freemason ini diikuti juga oleh kelompok agama Islam. Kini kita lebih banyak akan mendapatkan publikasi anti Freemason dari pihak agama Islam.  Kedua kelompok anti Freemason ini pada intinya lebih banyak menentang Freemason atas ajarannya tentang sekulerisme dan anti dogma. Namun tidak berterus terang mengatakan bahwa mereka anti sekulerisme dan anti dogmanya, namun menggambarkan betapa seram da membahayakannya Freemason ini, antara lain Freemason adalah organisasi yahudi, zionis, dan  sering juga disebut sebagai penyembah setan.
Ajaran Sekulerisme adalah memisahkan hal yang rasional dengan sistem kepercayaan agama. Misalnya masalah hukum positif dipisahkan dengan hukum agama, pemerintahan dipisahkan dengan sistem kepercayaan agama, dunia rasional ilmiah dipisahkan dengan agama. Penekanannya adalah pada dasarnya, memisahkan hal-hal yang dipikirkan secara rasional (politik, hukum positip, ilmiah, kesehatan, pendidikan), tidak dicampur dengan hal-hal yang basisnya berupa kepercayaan.
Hal ini disadari karena  kebenaran rasionalitas mempunyai perbedaan dengan kebenaran agama. Kebenaran rasionalitas cara mencari kebenarannya melalui metodologis dan empirik, dan kebenaran agama adalah sebuah takluk kepercayaan. Keduanya tidak mungkin bisa dipadukan karena akan bertentangan, dan juga tidak bisa dikomparasi karena memang berbeda. Pemikiran seperti ini yang merupakan ajaran utama Freemason banyak diintroduksi oleh seorang filosof terkenal  Francis Bacon
Dalam hal ini, sekulerisme yang sesungguhnya adalah memisahkan hal-hal yang rasional dengan sistem kepercayaan, namun kemudian disalahinfokan oleh kelompok anti Freemason menjadi bahwa sekulerisme adalah kelompok ateis, tidak beragama, menentang agama bertujuan menghancurkan agama, dan membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Selain kelompok agama yang membuat gerakan anti Freemason, juga kelompok politik garis keras. Seperti misalnya fasisme dan komunisme. Dalam hal ini kedua kelompok politik garis keras menentang Freemason adalah karena Freemason mengajarkan berkebebasan berpikir, berkebabasan memilih,  kesamaan derajat atau kesetaraan.
Simbolik dalam Freemason
Dunia peradaban manusia sejak jaman dahulu penuh dengan filosofi dan simbolisme. Misalnya saja  kita mengenal simbol “cucuk rebung” di atas kain tapis Lampung yang mensimbolikkan hubungan antara makrokosmik dan mikrokosmik.  Kosmologi Jin-Jang atau panas dingin dari Cina.
Semua filsafat peradaban dan simbolisme itu senantiasa dipelajari oleh para Freemason guna memahami bagaimana perkembangan berpikir manusia sejak jaman dahulu kala hingga saat ini. Dengan kata lain, dalam pendidikannya seorang Freemason adalah seseorang yang mempelajari  filsafat kehidupan dari berbagai perkembangan peradapan manusia untuk mencari nilai-nilai  terbaik.
Dalam upaya mencari ini  dijelajahinya semua filsafat yang dikembangkan oleh manusia dari belahan dunia manapun dan dari usia peradaban manapun. Nilai-nilai terbaik yang dapat ditemukan oleh Freemasonry akan senantiasa menjadi kekuatan spiritual atau paham isoterismenya. Nilai-nilai terbaik inilah yang kemudian harus dijunjung oleh setiap anggota,  dan Master tertinggi yang harus menjadi guru tertinggi dalam upaya memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Karena Freemason senantiasa mempelajari itu semua tak heran jika kita bisa melihat karya-karya tulis mereka yang membicarakan simbol-simbol sejak jaman pra-agama-agama langit seperti agama-agama pagan Mesir dan sekitar. Yaitu sejak kebudayaan Sumerians kuno  (3000 tahun sebelum Masehi), Romawi kuno (85 – 20 sebelum Masehi),  hingga kebudayaan Mesopotamia dan Parsia, atau sesudah agama-agama langit turun. Dan juga sampai pada perkembangan filsafat ilmu pengetahuan (scientific philosophy) yang diintroduksi oleh Francis Bacon di abad ke 16.
Kita juga dapat menemukan studi mereka yang banyak dipengaruhi oleh agama Katolik, karena peradaban Eropa di abad-abad dimana Freemason mulai berkembang lebih banyak dipengaruhi agama Katolik. Walau banyak dipengaruhi oleh agama Katolik, studi tentang peradaban yang dilakukan oleh Freemason juga membicarakan peradaban yang dipengaruhi oleh Hindu maupun Budha.
Upaya menggali filsafat hidup dan menemukan nilai-nilai terbaik universal yang aktual bisa diterapkan dalam semua kehidupan  masa kini inilah yang kemudian menjadikan konflik dengan berbagai agama yang pada dasarnya memang sudah membatasi sistem nilainya dalam bentuk dogma yang tidak boleh lagi diubah-ubah. Yang kemudian pada akhirnya menyebabkan Freemason menjadi tertuding sebagai agama baru yang sebetulnya hanyalah sebuah filsafat humanisme sekuler. (Catatan: apa yang disebut sebagai agama adalah: ada Tuhan beserta malaikatnya, ada nabinya, ada kitab sucinya, ada ritualnya, dan mempunyai imam/priester sebagai pemegang kebijakan agama).
Tetapi mengapa apa yang digali oleh Freemason begitu banyak simbol? Jawabnya, karena pada jaman dahulu orang belum mempunyai kebudayaan baca tulis dengan menggunakan huruf secara panjang lebar, karena itu yang banyak digunakan adalah simbol-simbol. Baru setelah orang mulai menggunakan alat komunikasi baca tulis, berbagai simbol kemudian diharamkan dan dianggap berhala.
Berbagai simbol yang banyak dipelajari oleh Freemason dari kebudayaan jaman dahulu bisa kita lihat di dalam URL ini, serta penjelasannya tentang makna dari simbol-simbol tersebut.
HERE 
Mason (maçon)  sendiri artinya tukang batu, diambil dari peradaban jaman Romawi kuno yaitu dari tukang batu terkenal Vitruvius yang membangun berbagai bangunan di jaman Romawi kuno. Juga dari King Hiram of Tyre  yang membangun Tempel of Solomon bagi Raja David. Juga dari Iningo Jones yang menjadi arsitek bangunan-bangun Gotik  Eropa dalam peradaban  Renaisans.  Aplikasi dari simbol mason sebagai tukang batu ke dalam Freemasonry adalah bahwa setiap anggota Freemason mempunyai kewajiban bekerja keras (melalui olah pikir) secara bebas. Pengertian ini yang kemudian menjadi nama Freemason. Batu sendiri, sebagai simbol dari setiap anggota Freemason yang bekerja keras saling bantu membantu dan mendukung pada akhirnya menjadi bangunan yang kokoh, yang dalam hal ini disimbolkan sebagai bangunan sebuah Temple Solomon.
Melatih pemahaman melalui seremoni dan ritual
Di jaman dahulu, mempelajari suatu ajaran  tidaklah cukup hanya mempelajari simbol-simbol belaka, namun orang juga mempelajarinya melalui berbagai essay, nyanyian, puisi, dan cerita-cerita (folklore & legenda) yang disandiwarakan. Begitu juga strategi pemahaman yang digunakan oleh Freemason yang awalnya strategi pembelajarannya dimulai di abad pertengahan dimana teknologi digital memang belum ada. Pada masa itu Freemason melakukan kegiatan sandiwara sebagai upaya simulasi memahami peradaban manusia. Sandiwara ini dimainkan saat mana pesta-pesta kenaikan tingkatan dari anggota. Karena sandiwara ini menjadi seremoni yang selalu diulang dengan thema yang sama, kemudian disebut sebagai ritual dalam upacara kenaikan tingkatan.  Mulai dari tingkatan murid, pekerja, hingga master. Namun ritual ini bukanlah ritual sebagaimana ritual agama, ia hanyalah sandiwara belaka.
Master sendiri terdiri dari 33 tingkat. Tingkat 33 adalah yang tertinggi. Ialah yang akan pemimpin tertinggi di dalam suatu negara, memegang sebuah Grand Lodge dari suatu negara yang membawahi berbagai Lodge yang di seluruh negara . Master tingkat 33 ini disebut sebagai Grand Master, mempunyai tugas sebagai pencerah tertinggi bagi semua anggota freemason di negara itu.
Pada saat upacara kenaikan pangkat ke tingkat 33 inilah upacara terakhir yang diterimanya. Dalam upacara ini dimainkan sandiwara yang disebut The Scottish Rite. Master grade 33 ini kemudian disebut sebagai The Scottish Rite Freemason. Dalam upacara Scottish Rite ini merupakan penghargaan kepada anggota Freemason yang telah mampu menjalankan misi dan visi Freemason yaitu: Liberty – Equality – Fraternity  (Kedamaian – keharmonisan – dan Humanisme)
Upacara-upacara dalam kenaikan pangkat ini beserta filosofinya dirangkum oleh Albert Pike (1809 – 1891) dalam buku yang sangat terkenal: Morals and Dogma.Bisa kita donlod dalam dari situs ini. | HERE 
Diceritakan penyembah setan
Dalam buku Morals and Dogma, Albert Pike menjelaskan berbagai filosofi peradaban antara lain mengangkat mitologi dalam era Romawi kuno tentang Lucifer. Lucifer adalah dewa api yang membawa cahaya benderang di pagi hari. Karena itu disebut juga Morningstar, atau Venus.
Sekalipun reference yang digunakan Freemason dalam penggunaan istilah Lucifer sebagai Dewa Api dalam mitlogi kuno, namun kemudian istilah ini dalam agama Jahudi digunakan sebagai istilah setan. Dari sinilah kemudian orang menginterpretasikan bahwa Freemason melakukan pemujaan pada setan. Pemahaman yang salah ini kemudian dibukukan bahkan didramatisasi seolah-olah pengakuan dari seseorang yang keluar dari keanggotaan gereja setan. Yang dimaksud gereja setan ini adalah Lodge Freemason. Dongeng hoax ini ditulis oleh Leo Taxil dari Perancis menjadi sebuah buku berjudul Le Mystéres de la Franc-Maçonerie tahun 1899.
Buku ini kemudian menyebar bahkan masuk ke dalam kelompok agama Katolik. Namun pihak Katolik kemudian meminta maaf telah menggunakan sumber yang salah. Apologi dari pihak gereja dapat dilihat dalam situs ini HERE 
Sekalipun begitu cerita hoax ini masih terus bergulir hingga kini bahkan menjadi sumber utama cerita-cerita hoax Freemason penyembah setan, beranak pinak menjadi artikel-artikel dan buku-buku lain dengan hoax yang sama. 
Simbol dari Scottish Rite adalah double headed eagle, yang oleh Leo Taxil diubah menjadi gambar setan bersayap sedang duduk.
[1]  [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

Mengapa Freemason Dituduh Mengubah Isi Dunia Menjadi Ateis?
Banyak tuduhan  bahwa seorang anggota Freemason adalah seorang ateis. Tuduhan itu semakin menjadi bertambah berat dengan menudingnya bahwa ateisme akan merubuhkan agama-agama yang ada di dunia.


Banyak blog Indonesia pula yang membuat spekulasi-spekulasi dan membangun teori konspirasi yang menyatakan bahwa organisasi Freemason bekerja secara gelap agar orang meninggalkan agama dan menjadi ateis. 
Humanisme sekuler yang menjadi pelita hidup Freemasonry justru menjadi tudingan yang keras sebagai penyembah berhala humanisme. Kisah pun bersambung menjadi bagi mereka yang beragama, yang menjunjung humanisme pun tak ayal menjadi tertuding sebagai antek Freemason yang juga dituding sebagai zion dan antek yahudi. 
Dalam statuta Freemasonry yang disusun oleh anggota Grand Logde of England tahun 1723 – lima tahun setelah organisasi ini secara resmi didirikan di London, menyatakan secara jelas  pada Pasal 1  menjelaskan tentang Tuhan dan keagamaan (God and Religion) seperti yang tertera di bawah ini:
I. Concerning GOD and RELIGION.
A Mason is oblig’d by his Tenure, to obey the moral Law ; and if he rightly understands the Art, he will never be a stupid Atheist, nor an irreligious Libertine. But though in ancient Times Masons were charg’d in every Country to be of the Religion of that Country or Nation, whatever it was, yet ’tis now thought more expedient only to oblige them to that Religion in which all Men agree, leaving their particular Opinions to themselves ; that is, to be good Men and true, or Men of Honour and Honesty, by whatever Denominations or Persuasions they may be distinguish’d ; whereby Masonry becomes the Center of Union, and the Means of conciliating true Friendship among Persons that must else have remain’dat a perpetual Distance. HERE
Sekalipun statuta itu sudah berusia lebih dari 250 tahun dan tidak pernah mengalami perubahan, tetapi mengapa organisasi ini menjadi tertuduh sebagai organisasi ateisme?  Bahkan Freemason juga sering dimanfaatkan guna memfitnah fihak lain sebagai kelompok yang dibayangi Freemason yang bertujuan ingin menjadikan penduduk dunia menjadi ateis. Menarik bukan situasi ini, dimana kita bisa digiring pada informasi sesat seolah Freemason adalah organisasi jahat, licik, tidak punya moral yang harus dibumi hanguskan. (Secara salah, Ateis sering diartikan seseorang yang tidak punya moral). 
Dalam statuta itu dijelaskan bahwa seorang Mason adalah seseorang yang mengindahkan moral law, memahami etika, dan bukan seorang stupid atheist maupun seseorang liberalis tak beragama. Seorang Mason adalah seseorang yang beragama, dimanapun ia dan apapun agamanya. Sekalipun organisasi ini tidak menerima stupid atheist  ataupun liberalis tak beragama, namun bukan berarti bahwa organisasi Freemason adalah anti ateis atau sebaliknya bahwa tidak anti ateis bukan berarti pula akan melakukan promosi ateis. HERE 
Dalam pandangan Freemason, stupid atheist adalah seseorang ateis yang radikal dimana ateisme justru dibawa ke ranah idiologi politik, ateisme yang justru tidak menghormati kebebasan berpikir, bersikap tirani, dan dogmatis akan pendapatnya sendiri. Mencegah masuknya seseorang ke dalam keanggotaan ini adalah dimaksudkan agar tidak terjadi bentrokan pendapat di dalam tubuh Freemason sendiri, ataupun terjadi dominasi suatu kelompok, sebab organisasi ini justru mendukung apa yang mereka sebut sebagai “status quo”. Status quo menurut Freemason adalah sikap yang tidak berkiblat kemana-mana baik ke suatu agama maupun politik. Hal ini untuk menghindari adanya radikalisme di dalam tubuh Freemason. |  HERE 
The Great Architect of The Universe
Bagaimana organisasi Freemason mewujudkan tentang kepercayaannya terhadap Tuhan dan harus mampu memberikan toleransi yang sebesar-besarnya antar anggota  yang jelas plural  dan ada di seluruh dunia itu?  Tuhan dalam pemahaman Freemasonry adalah supreme being yang menjadi creator alam raya yang mereka sebut sebagai The Architect of The Universe.HERE 
Semua anggota Freemason bukan saja mempercayai Tuhan, namun penting juga melaksanakan tugas mulia moral law.  
Dengan berkembangnya budaya manusia, orientasi pemikiran, dan kepercayaan, setelah jaman pencerahan (Enlightenment era) di abad pertengahan, orang semakin bebas beragama maupun tak beragama. Dari sana muncul paham-paham baru atau sistem kepercayaan baru di masyarakat Eropa, antara lain tumbuhnya gelombang agnostisme dan juga kelompok yang meninggalkan agama sama sekali tidak mempercayai Tuhan menjadi ateist. Situasi ini menjadi pertanyaan, apakah seorang ateis boleh menjadi anggota Freemason?  Berbagai pertanyaan yang diajukan kepada pihak Freemason selalu saja mengatakan bahwa seorang ateist tidak bisa menjadi anggota Freemason. 
Walau demikian, perkembangan filosofi Freemasonry juga mengikuti jaman, dimana pada akhirnya banyak dari anggota masyarakat menjadi agnostik yaitu mempercayai supreme being namun tidak mempunyai agama, sementara itu supreme being pada kelompok ateis diartikan sebagai energy yang mampu menyebabkan alam raya ini tercipta. Dengan begitu sekalipun seseorang adalah ateis, namun tetap melihat bahwa ada sesuatu yang mampu bergerak menjadi alam raya, ia adalah the architect of the universe.  Sekalipun kini seorang ateis bisa diterima menjadi anggota Freemason, teap Freemasonry akan tetap menjaga sikap status quo yang sudah dibangunnya sejak ratusan tahun lalu. 


Pada akhirnya simbol G di tengah alat ukur jangka boleh diartikan menjadi: God, Great Architect atau pun  Grand Geometricion.  ATHEIST 
Penyalah Gunaan Organisasi Freemason Untuk Kepentingan Perjuangan Politik
Di awal abad ke 18 saat mana di belahan Eropa terjadi pergolakan sosial, masyarakat Eropa mulai dengan dengan ide anarkis, yaitu masyarakat menolak pemerintahan dan membangun kekuatan sendiri. Pada waktu itu belum ada istilah komunisme,  gerakan menentang pemerintahan yang ada disebut anarkis. Gerakan anarkis yang dimulai di Perancis yang terkenal dengan revolusi Perancis mempunyai semangat membebaskan diri dari tirani dan berkebebasan berpendapat.  Karena gerakan ini sejalan dengan jiwa Freemasonry, maka banyak anggota Freemason Perancis yang mendukung bahkan melibatkan diri dan bergabung dengan gerakan revolusi Perancis. Pada saat Kerajaan Perancis dapat digulingkan dan Perancis membangun negara republik, banyak dari anggota Freemason yang duduk di dalam partai politik, pemerintahan dan parlemen. Dari sini kemudian berkembanglah sebuah organisasi Freemason yang melibatkan diri pada perjuangan politik. 
Sementara itu di Rusia, gerakan anarkis menentang kekuasan Tsar dipelopori oleh Mikhail Bakunin (1814-1876), MIKHAIL BAKUNIN . Bakunin membangun hubungan dengan Jerman, dan Perancis, dan mengadopsi pemikiran Karl Marx dengan komunismenya. Bakunin sendiri seorang ateis dan penggerak anti Kristen Orthodox yang merupakan agama Tsar. Bakunin juga masuk menjadi anggota Freemason, namun ia hanya menggunakan organisasi Freemason sebagai kedok, dan akan membawa organisasi ini sebagai basis politik komunisme dan ateisme. HERE ; HERE 
Karena akhirnya di belahan Eropa (juga Amerika) banyak organisasi Freemason yang digunakan dalam gerakan politik, maka sampai tahun 1877, Grand Lodge Mother yaitu Grand Lodge of England memutuskan hubungan dan tidak mengakui mereka yang bergerak dalam politik. Organisasi Freemason yang bergerak dalam politik ini kemudian berganti nama menjadi Grand Orient misalnya Grand Orient of France, Grand Orient of Russia, Grand Orient of Italy, Grand Orient of Amerika dan sebagainya. Tidak diakuinya Grand Orient sebagai anggota Grand Lodge of England sering juga disebut oleh pihak Freemason sebagai irregular Freemason. HERE 
Dari fakta banyaknya anggota Freemason yang bergerak dalam politik, anarkis, ateis, dan komunisme, muncullah reaksi dari kelompok agama Katolik yang menuding bahwa Freemason adalah gerakan yang menyebarkan paham ateisme melalui kancah politik (Lihat laporan Walton Hannah: Darkness Visible – a Christian Appraisal of Freemasonry – 1952. Walton Hannah seorang penganut Katolik ordo Jesuit).


Freethinkers Freemason sering dituding sebagai penganut paham ateisme
Freethought secara filosofis adalah mempercayai tentang kebenaran rasional  berdasarkan proses saintifik, pemikiran logik; dan tidak dipengaruhi oleh  emosi, otoritas, tradisi, maupun dogma. Aplikasi kognitif dari Freethought disebut Freethinking, dan individu pelaku Freethought disebut Freethinkers. 
Istilah Freethinkers muncul di  abad ke 17, yang digunakan bagi kelompok yang menentang dominasi institusi gereja dan juga menentang  kepercayaan terhadap teks Bible untuk menjelaskan berbagai hal kejadian (alam, sosial, dan politik). Para Freethinkers lebih menitik beratkan pada pemahaman bahwa manusia dapat memahami dan menghargai kehidupan di dunia melalui pemahaman yang alami atau nature. 
Pemikiran seperti ini pertama kali dipubilaksi tahun 1697 oleh William Molyneaux, dan di Perancis tahun 1765 dimasukkan ke dalam ensiklopedia oleh Denis Diderot, Jeanle Rond d’Alembert, dan Voltaire. Seorang Freemason haruslah seorang Freethinkers sejati. Berkebebasan berpikir, anti tirani, dan anti dogma. HERE 
Kerja para freethinkers ini yang kemudian menghasilkan sistem-sistem sekulerisme terutama dalam pengembangan sains dan teknologi. Artinya disini kemudian dipisahkan antara pemikiran iptek yang kebenaran dan metodologinya  berbasis fakta,  dengan agama yang kebenarannya berbasis kepercayaan. Bagi kaum sekuler – agama adalah pegangan fundamental spiritual yang harus masuk ke ruang privat. Setiap individu Mason harus bertanggung jawab secara mandiri dalam mengembangkan keagamaannya. 
Perkembangan pemikiran Freethinkers inilah  yang kemudian menyebabkan bentrok antara pemegang kebijakan iptek yang harus memegang nilai luhur iptek dengan kelompok agama yang berusaha tetap ingin menyatukan antara iptek dan agama. 
Pertentangan ini yang kemudian menuding para pemegang kebijakan iptek sebagai manusia yang tidak menghargai agama dan berpihak pada ateisme. Sebagai contoh tudingan Harun Yahya (dengan segala teori konspirasinya tentang Freemason ateisnya) terhadap Charles Darwin dengan teori evolusinya. Darwin sendiri cucu seorang Master Freemason, ayah Darwin seorang dokter dan freethinkers, sedang Darwin sendiri selain mempunyai pendidikan medik, biologi, tetapi juga teologi. Darwin bukan seorang atheis, namun pekerjaannya sebagai seorang ilmuwan sekuler dan bisa memisahkan antara agama dan dunia iptek dengan sendirinya menjadi tertuding sebagai ateis terutama oleh Harun Yahya. Pemikiran Harun Yahya tentang Darwin  ateis dan Freemason  ateis beranak pinak menjadi banyak artikel teori konspirasi lainnya. 
Bagi organisasi Freemason yang berisi Freethinkers dan sekuler ini dengan sendirinya juga menjadi tertuding sebagai ateis, yang teori konspirasinya beranak pinak menjadi beragam cerita yang ingin menguasai dunia dan merubuhkan agama. HERE | HERE
Loji Tempat Ibadah Freemasonry di Indonesia | HERE
Loji/loge merupakan sebuah tempat pertemuan anggota Freemason Indonesia untuk ‎mengadakan pemujaan kepada kepada Yang Maha Terang, yang dalam ritualnya para anggota ‎Mason tersebut membacakan sebuah nyanyian kerohanian.
Salah satu yang paling terkenal adalah Adhuc Stat alias Loji Bintang Timur yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, yang kini dipakai sebagai Gedung Bappenas. Dulu, gedung ini dikenal masyarakat luas sebagai Gedung Setan, karena sering dipakai sebagai tempat pemanggilan arwah orang mati oleh para angota Mason.
Loge yang pertama kali dibangun di ‎Batavia oleh Albertus van der Parra (1761-1775), yang bernama "La Choisie (Terpilih) atas ‎prakarsa Joan Cornelis Radermacher. Setelah itu di bangun pula pada bulan November 1767 di ‎Batavia sebuah loge baru bernama "La Fidele Sincerite". Adapun daftar Loji/Loge Freemasonry ‎yang ada di Indonesia beserta waktu dan tempat didirikannya adalah:‎
‎1. Loge La Choisie di Batavia (1764-1766)‎
‎2. Loge La Fidele Sincerite (1767)‎
‎3. Loge La Virtuese (1769)‎
‎4. Loge La Constante et Fidele (1801) di Semarang‎
‎5. Loge De Vriendschap (1809) di Surabaya
‎6. Loge De Ster in Het Oosten (Loji Bintang Timur) di Batavia (1837)‎
‎7. Loge Matahari di Padang (1858)‎
‎8. Loge Princes Frederik der Nederlanden di Rembang (1871)‎
‎9. Loge L Union Frederic Royal di Surakarta (1872)‎
‎10. Loge Prins Frederik di Kota Raja Aceh pada tahun 1880‎
‎11. Loge Veritas di Probolinggo‎
‎12. Loge Arbeid Adelt di Makassar (1888)‎
‎13. Loge Excelsior di Bogor (1891)‎
‎14. Loge Tidar di Magelang (1891)‎
‎15. Loge St. Jan di Bandung (1896)‎
‎16. Loge Fraternitas di Salatiga (1896)‎
‎17. Loge Humanitas di Tegal (1898)‎
‎18. Loge Malang (1901)‎
‎19. Loge Blitar (1906)‎
‎20. Loge Kediri (1918)‎
‎21. Loge Het Zuinderkruis (Rasi Pari) di Batavia (1918)‎
‎22. Loge De Broerderketen (Segitiga) di Jember (1926)‎


Sedangkan loji-loji berdasarkan urutan nomor dari Freemasonry Belanda ketika menancapkan ‎pondasinya di Indonesia adalah:‎ 
‎1. loge nummer 31 : La Constante et Fidèle, Semarang, Indonesië (pada 31-11-1960 berubah ‎menjadi cabang Loge Agung Indonesia)‎
2. loge nummer 46 : Mata Hari, Padang, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi pada 17-03-‎‎1943 di karenakan Jepang)‎
3. loge nummer 53 : Mataram, Djokjakarta, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎
4. loge nummer 55 : l'Union Frédéric Royal, Soerakarta, Nederlands Oost-Indië (berhenti ‎beroperasi sejak pendududkan Jepang)‎
5. loge nummer 61 : Prins Frederik, Kota Radja, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi ‎selama pendudukan Jepang)‎
6. loge nummer 65 : Arbeid Adelt, Makassar, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎
7. loge nummer 70 : Deli, Medan, Nederlands Oost-Indië (Di tutup pada 1960 karena pemerintah ‎Indonesia melarang Freemasonry)‎
8. loge nummer 82 : Tidar, Magelang, Nederlands Oost-Indië (Di tutup pada 1960 karena ‎pemerintah Indonesia melarang Freemasonry)‎
9. loge nummer 83 : Fraternitas, Salatiga, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎
10. loge nummer 84 : Sint Jan, Bandung, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎
11. loge nummer 87 : Humanitas, Tegal, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎
12. loge nummer 89 : Malang, Malang, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎
13. loge nummer 92 : Blitar, Blitar, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan ‎Jepang)‎
14. loge nummer 109 : De Dageraad, Kediri, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎
15. loge nummer 110 : Het Zuiderkruis, Mr. Cornelis/Batavia, Nederlands Oost-Indië (in ruste ‎gagaan in 1955)‎
16. loge nummer 111 : De Broederketen, Batavia, Nederlands Oost-Indië (in ruste gegaan in ‎‎1948)‎
17. loge nummer 129 : De Driehoek, Djember, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak ‎pendudukan Jepang)‎
18. loge nummer 149 : Palembang, Palembang, Nederlands Oost-Indië (di tutup pada 1958)‎
‎19. loge nummer 151 : De Hoeksteen, Soekaboemi, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi ‎sejak pendudukan Jepang)‎
20. loge nummer 153 : Serajoedal, Poerwokerto, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi ‎sejak pendudukan Jepang)‎
21. loge nummer 165 : De Witte Roos, Batavia, Nederlands Oost-Indië (Di tutup pada 14-01-‎‎1958)‎
22. loge nummer 182 : Purwa Daksina, Batavia, Nederlands Oost-Indië, (pada tahun 1955 di ‎resmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962 karena Freemasonry di ‎nyatakan terlarang di Indonesia)‎
23. loge nummer 183 : Dharma, Bandoeng, Nederlands Oost-Indië, (pada tahun 1955 di ‎resmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962 karena Freemasonry di ‎nyatakan terlarang di Indonesia)‎
24. loge nummer 192 : Bhakti, Semarang, Nederlands Oost-Indië (pada tahun 1955 di resmikan ‎sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962 karena Freemasonry di nyatakan ‎terlarang di Indonesia)‎
‎25. loge nummer 193 : Pamitran, Soerabaja, Nederlands Oost-Indië (pada tahun 1955 di ‎resmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962 karena Freemasonry di ‎nyatakan terlarang di Indonesia)‎ 
Cukup banyak sekali loji-loji yang bertebaran di Indonesia dengan perbandingan di setiap kota ‎hampir dapat ditemukan loji-loji Freemasonry Berikut ini adalah foto-foto:

Sumber : HERE




-------------------------------------------------------------


Bila kita berselancar di dunia maya tentang Freemason dalam bahasa Indonesia, kita dapat menemui beribuan artikel yang menghujat Freemason. Isi hujatan bermacam-macam mulai dari agen rahasia Yahudi berbahaya, hingga kelompok dajjal jahiliah yang harus ditumpas. Tetapi kita  sangat jarang bahkan tidak akan menemui yang menjelaskan apa sesungguhnya Freemason, bahkan membelanya. Bahkan buku sejarah Freemason di Indonesia yang ditulis Th. Steven justru digunakan sebagai bukti hitamnya Indonesia yang pada dasarnya banyak dipengaruhi oleh Freemason. Kelompok anti masonik memang marak di Indonesia. 
Beberapa buku yang bernuansa anti masonik di tanah air antara lain yaitu


  • Sorotan Terhadap Freemason ( LPPA Muhamadyah, 1978);  
  • Ancaman Global Freemasonry(Harun Yahya);  
  • Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia (Herry Nurdi dengan kata pengantar Uztads Abu Bakar Ba’asyir, Cakrawala Pub, 2005);  
  • Kebangkitan Freemason dan Zionis Di Indonesia (Herry Nurdi, pengantar Uztads Abu Bakar Baaásyir, Cakrawala Pub);  
  • Freemasonry melanda dunia Islam (AD El Marzdedeq, Penerbit Gema Syahdida);  
  • Tipu Daya Freemason di Asean (Abdullah Pattani, Digital Online Edition Soelfan-Agung 2008, HERE );  
  • Rahasia Gerakan Freemason dan Rotary Club (Muhammad Famin Amin, Pustaka Al Kautsar, 1993 HERE );  
  • Pater Beek, Freemason dan CIA (M.Sembodo, Penerbit Galan, 2008);  
  • Dajjal dan Simbol Setan (Toto Asmara, Gema Insani Pres, 1998);  
  • Doktrin Zionisme dan Idiologi Pancasila: menguak tabir poltik founding fathers Republik Indonesia (M Thalib, Awwas, Irfan S, Wihdah Press, 1999);  
  • Zionisme: gerakan menaklukkan dunia(ZA Maulani, Daseta, 2002);  
  • 33 Kunci Menguak Symbol (terjemahan dari 33 Keys Unlocking The Lost Symbol: Thomas Beyer,Jr, Penerbit Bentang, 2010);  
  • Kartini Mati Dibunuh: membongkar hubungan Kartini dengan Freemason (Efatino Febriana, Penerbit Navila Idea Yogyakarta, 2011);  
  • Kabut Kabut Freemasonry (Yayasan Al-Huda, 2002). 

Selain buku-buku yang dijual bebas di pasaran, kita masih bisa melihat pembicaraan seputar Freemason di negeri kita Indonesia melalui berbagai forum diskusi maupun blog. Kebanyakan memang mempunyai gambaran sebagaimana yang tertera dalam buku-buku anti masonik di atas. 
Beberapa contoh cara penyampaian anti masonik bisa kita lihat sebagaimana di bawah ini. 
Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka itu, Gerakan Freemasonry,adalah musuh-musuh Islam yang berusaha menghancurkan Islam dengan segala daya dan dana, serta dengan 1001 macam tipudaya.Ketika mereka mendapatkan kekuatan, misalnya ada salah seorang anggotanya yang menjadi pemimpin sebuah negara, maka mereka memaksa umat Islam untuk menanggalkan keIslamannya (Pattani, 2008). 
Gerakan ini adalah organisasi Yahudi Internasional yang tidak ada hubungannya dengan tukang batu yang dahulu memang ada pada abad-abad pertengahan. Ia juga tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar seperti dugaan banyak orang. Yang sebenarnya, kiprah gerakan ini adalah bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak tatanan politik, ekonomi, dan sosial di negeri-negeri yang mereka tempati.Mereka memang hobi merusak bangsa dan pemerintahan “Goyim”(Non-Yahudi). Tujuan akhir gerakan ini adalah membangun kembali Haikal Sulaiman yang terletak di Masjid Al-Aqsha (Al-Quds) yang sekarang diduduki Israel, mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan Zionisme Internasional, seperti yang ingin diterapkan dalam protokolat, sebuah rencana busuk pemuka Yahudi (Pattani, 2008) 
Bahkan penerimaan akan adanya negara Israel dan mengajak orang untuk bersatu dengan musuh, yaitu kaum Zionis.Langkah yang sekarang dilakukan ialah menghancurkan Mesir demi untuk mewujudkan rencana Freemasonry dan tujuan Zionisme Internasional.Para pendukung Rotary, di dalam buku “Hakikat Rotary” Kerusakan politik yang sedang kita alami, kehancuran ekonomi yang kita saksikan dan kemerosotan sosial yang kita alami serta rusaknya kebudayaan serta pemikiran yang sedang kita rasakan, seluruhnya ini tumbuh dan merajalela pada saat suburnya perkumpulan-perkumpulan Rotary. Aktivitas mereka yang paling mencolok ialah upaya untuk mewujudkan perdamaian mengatakan, “Sebagian anggota perkumpulan ini ada yang telah menjadi anggota selama empat puluh tahun lebih. Tetapi ternyata mereka sampai kini tidak menemukan sedikit pun hubungan antara Rotary dan Freemasonry.Pernyataan seperti ini tidaklah berarti meniadakan adanya tujuan tujuan-tujuan Rotary yang tidak sah dan langkah-langkah rahasia yang berbahaya. Dan seandainya apa yang mereka nyatakan itu benar, bahwa mereka sampai kini tidak menemukan adanya hubungan tersebut, namun tidak berarti bahwa Rotary tidak mempunyai tujuan-tujuan rahasia dan langkah-langkah yang berbahaya (Famin Amin, 1993). 
Tetapi organisasi Freemason ini selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak kehidupan politik, ekonomi dan sosial di negara-negara yang ditempatinya. Juga berusaha merusak bangsa dan pemerintahan non-Yahudi (Goyim, pent.)Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan haikal Sulaiman yang terletak di masjidil Aqsha, daerahAl-Quds yang diduduki Israel, mengibarkan bendera Israel serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam Protokol paracendekiawan Zionis (Famin Amin, 1993). 
Di dunia Arab, Freemason bahkan di fatwa haram.
 College of Islamic Jurisprudence, Makkah, 15th July 1978
The College of Islamic Jurisprudence considers Freemasonry one of the most dangerously destructive organisations to Islam and to Muslims. 
The full text of the Fatwa is as follows:
College of Islamic Jurisprudence, Makkah, 15th July 1978 - concerning: Freemasonry
“The College of Islamic Jurisprudence, in its session convened at Makkah on 15th July 1978, examined the issue of Freemasonry, of those affiliated with it and the legal Islamic judgment on it, after adequate study of this dangerous organisation, and the boy of literature on it, inclusive of the College’s own published documents, books, and newspaper and journal articles.
From the totality of writings and texts which the College examined, the following was evinced:
Freemasonry is a clandestine organisation, which hides as well as reveals it operations as it sees fit. Its true principles are guarded from all but its most venerated masters, who have, by virtue of their consecration at Freemasonry’s highest order degrees, proven worth of this honour.
It establishes the relation of its members one to another, in all places of the earth, as is the alleged human brotherhood among all entrants in its organisation, without discrimination as to race, religion, and creed. Such overt misrepresentation of “fraternity” is simple-minded, at best.
It attracts persons whose affiliation is practicable for the organisation; its allure is largely of a personally lucrative nature for the individuals sought. The high-minded principles of this recruitment entail; pledged assistance to any Freemasonic brother the world over; firm support of any Freemasonic candidacy to public office; and unconditional loyalty in all Freemasonic endeavors, even in those where the individual must compromise his sense of honour, justice, truth and right.Such lofty appeals often amass considerable financial contributions.
Admission to Freemasonry is based on the celebration of the new member’s affiliation through symbolic and awe-inspiring ceremonies which serve to frighten the initiate if he is at variance with the instructions; the more threatening orders are issued successively with rank.
Gullible members are left free in the exercise of their religious beliefs; if they do not choose to benefit from the directives of guidance and the assignment of task appropriate to their status ( they remain in lower degrees.
As to the heretics, rank is calibrated in relation to individual experience and mastery, as well as demonstrated readiness to serve Freemasonry’s purposes, principles, and plans.
  • It has political aims, and in most political and military upheavals, it has a visible, as well as an invisible, role.
  • Its original organisational roots are Jewish; its secret global high administration, Jewish; and its activity, Zionist.
  • In its secret real aims, it is against all religions: in general it seeks to destroy Islam for its Muslim adherents.
  • It strives to select its membership from among positions of influence - financial, political, social or scientific status ( and to draw to its ranks kings, presidents and ministers, as tools to be manipulated in the forging of its dogma.
  • It has branches which adopt other names to thus misrepresent and divert attention away from activities which encounter resistance to the name of Freemasonry. Among the most conspicuous branches operating under pseudonym are the Lions and Rotary Clubs; many, under multiple guise, similarly contradict the fundamentals of Islam.
  • It has become evident to the College of Islamic Jurisprudence the strong relation of Freemasonry to world Zionist Jewry. Thus it has been able to dominate many officials in the Arab countries concerning the question of Palestine, and to interfere in the Palestine question on behalf of the Jews and world Zionism.
Therefore, and for the detailed data on Freemasonry’s activity, its considerable danger, its wicked dressing and its cunning aims, the College of Islamic Jurisprudence considers Freemasonry one of the most dangerously destructive organisations to Islam and to Muslims
Whoever would associate himself with it while in knowledge of its true nature and aims, would be a non-believer in Islam and uncounted among its adherents.”
Source: Fatwa reproduced in “Freemasonry”, by Muhammad Safwat al-Saqqa Amini and Sa’di Abu Habib. | HERE 
Sejarah Freemasonry di Nusantara
Freemasonry atau Vrijmetselarij secara aktif di Nederlands-Indië dan Indonesia tahun 1762 -1962.   
Lodge Freemason pertama dengan nama “La Choisie” dibangun tahun 1762 di Batavia oleh HERE (1741-1783) seorang pedagang VOC. Anggota Lodge Freemason ini hanyalah kelompok pedagang VOC.  Ayah Jacobus Cornelis, Joan Cornelis Radermacher, adalah seorang Grand Master dari Grand Lodge Nederland di Den Haag
Tahun 1778, Radermacher membangun Lodge “La Vertueuse” juga di Batavia. Lodge baru ini menghususkan diri pada seni dan ilmu pengetahuan, yang anggotanya juga hanya dari kelompok VOC. Di akhir abad ke 18 keanggotaan Lodge terbuka bagi para ambtenaar dimana asisten gubernur jenderal dan juga gubernur jenderal Nederlands Indië menjadi anggota Freemason. 
Namun pada tahun 1810 gubernur jenderal Deandels menganggap bahwa para anggota Lodge Freemason lebih berpihak pada Eropa, sehingga Lodge Freemason oleh Deandels dibekukan, arsip-arsipnya disita, dan orang-orangnya dimasukkan ke dalam tahanan. Baru pada saat gubernur jenderal berikutnya, para tahanan itu dikeluarkan dan Lodge Freemason boleh berdiri kembali. Dari sini kemudian Lodge Freemason terbuka juga bagi kelompok pribumi dan pedagang China. Semua raja-raja, pangeran, dan bangsawan di nusantara juga menjadi Freemason. Raden Saleh merupakan orang Jawa pertama yang menjadi anggota Freemason. 
Perubahan dimulai dengan pembangunan pendidikan
Dengan masuknya filosofi Freemason yaitu sekulerisme, kesetaraan, dan kemanusiaan,  anggota Freemason mendorong pemerintah kolonial Belanda untuk membangun sekolah-sekolah di nusantara. Sekolah berbasis sekulerisme yaitu yang memisahkan antara pemahaman saintifik rasional dan agama. Pendidikan berbasis saintifik menjadi dasar pendidikan yang utama, dan agama merupakan tanggung jawab keluarga. Sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda ini lebih banyak diisi oleh anak-anak dari para ambtenaren, bangsawan, pamong desa, pedagang, dan petinggi lainnya. Di tingkat pedesaan didirikan sekolah rakyat ongko loro (dua tahun) dan ongko telu (tiga tahun). Sedang yang ingin melanjutkan harus ke kota.   Sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial ini berbeda dengan sekolah-sekolah yang sudah dibangun oleh kelompok agama Islam, yaitu pesantren-pesantren yang lebih berbasis agama. 
Di area politik,  Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Wahidin Surohadihusodo, merupakan organisasi nasional pertama yang berkembang dengan cepat ke segala kota. Mula-mula didukung oleh mahasiswa-mahasiswa Jawa di Jakarta, lalu berkembang didukung oleh para priyayi dan para elit bangsawan lainnya.  Pendiri-pendiri Budi Utomo yang merupakan anggota Freemason, mengadopsi sistem sekuler politik Barat dan menekankan pada humanisme sekuler. Guna meningkatkan ekonomi dan budaya, Budi Utomo mempunyai perhatian dalam dunia pembangunan pendidikan. Berdirinya budi Utomo tanggal 20 Mei hingga sekarang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Pemikiran Budi Utomo ini kemudian mewarnai garis politik yang berpaham pada sekulerisme – yang kemudian sering disebut sebagai para nasionalis
Namun peran Budi Utomo tidak dapat mulus begitu saja, organisasi yang cepat berkembang dalam beberapa tahun sudah beranggotakan lebih dari 10.000 anggota itu, mendapat tentangan da dipapras oleh Sarekat Islam yang didirikan oleh HOS Tjokroaminoto, hingga perannya merosot.  Sekalipun demikian, semangat sekulernya masih terus menyala di kalangan para nasionalis. 
Pertentangan kedua kelompok antara agama dan nasionalis ini kemudian yang mewarnai kesepakatan bahwa Indonesia adalah negara Pancasila , bukan negara sekuler dan bukan negara agama. Namun bagaimanapun kedua kelompok itu antara sekuler dan agama masih terus tarik menarik hingga saat ini, yang makin hari makin panas dengan munculnya pemikiran-pemikiran yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara agama serta menuding politik Barat (sekuler) sebagai penyesatan bahkan diharamkan. 
Tetapi mengapa hingga kini kita tidak pernah menemukan pembelaan pihak Freemason akan dirinya yang selalu mendapatkan hujatan di Indonesia? Hal itu karena organisasi Freemason sudah ditutup tahun 1962 oleh Sukarno karena Freemason adalah organisasi anti tirani, anti dogma, rasional dan berkebabasan berpikir, jelas bisa mengoyahkan kediktatoran Sukarno itu sendiri. Hal lain adalah, Freemason adalah organisasi yang menjunjung status quo, yaitu bersikap tidak radikal terhadap berbagai masalah
Namun yang menjadi masalah sekarang dengan tidak adanya pelurusan dari pihak Freemasonnya itu sendiri, menyebabkan masyarakat kita bisa menelan begitu saja teori konspirasi dari para anti masonik tanpa ada yang mengkoreksinya. Kecuali jika memang kita sadar, bahwa ada hal-hal yang tidak logis pada informasi itu, yang sebetulnya hanyalah perseteruan antara sekulerisme yang diusung Freemason VS agama.
HERE | HERE | HERE | Image : HERE

10 Anggota Freemason TERBAIK Per 8 Maret 2012 | HERE
Freemasonry atau Vrijmetselarij  adalah sebuah organisasi persaudaraan internasional. Freemasonry pada zaman modern dimulai dengan berdirinya Grand Lodge di London, Inggris pada tahun 1717. Sebagian peneliti Barat berkeyakinan bahwa Freemasonry sebenarnya sudah didirikan di Skotlandia pada abad ke-14, saat Ksatria Templar ditumpas oleh Raja Perancis Philipe le Bel dan Paus Klemens V.
Di Skotlandia, Templar ini menyusup ke dalam Serikat Tukang Batu (Mason) dan menguasai gilda-gilda serikat pekerjanya (Loji). Mereka kemudian memproklamirkan diri sebagai Freemasonry, sebuah istilah yang sebenarnya nama lain dari perkumpulan Kabbalah Yahudi-Talmud. Dari Eropa, Freemasonry yang terbagi dalam dua kelompok besar (Ritus Skotlandia dan Ritus York) menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Hindia Belanda. 
Maskapai perdagangan Hindia Belanda, VOC, merupakan maskapai perdagangan terbesar dunia kala itu dan dimiliki olehFreemasonry. Nona Helena Blavatsky dan Kolonel Henry Steel Olcott tercatat sebagai orang-orang yang membawa gerakan mistik ini ke Nusantara. 
Organisasi ini mengklaim di seluruh dunia mereka memiliki anggota sebanyak 5 juta jiwa. 
Di Hindia-Belanda dahulu, rumah pertemuan kaum Vrijmetselarij, dalam bahasa Belanda Loge atau Loji dalam bahasa Indonesia seringkali disebut sebagai "rumah setan". Sejak zaman presiden Soekarno, gerakan ini dilarang di Indonesia. Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961
Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala “derivat”nya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary, dan Baha’isme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.


Namun 38 tahun kemudian, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Keppres nomor 264/1962 tersebut dengan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i menjadi resmi dan sah kembali di Indonesia. Wajar saja jika orang ini disebut sebagai pelayan zionis.


Berikut KEPPRES-nya :
         _____________________________________________________________________ 
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 69 TAHUN 2000
TENTANG

PENCABUTAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 264 TAHUN 1962 TENTANG LARANGAN ADANYA ORGANISASI LIGA DEMOKRASI, ROTARY CLUB, DIVINE LIFE SOCIETY, VRIJMETSELAREN-LOGE (LOGE AGUNG INDONESIA), MORAL REARMAMENT MOVEMENT, ANCIENT MYSTICAL ORGANIZATION OF ROSI CRUCIANS (AMORC), DAN ORGANISASI BAHA’I .
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
bahwa pembentukan organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan pada hakekatnya merupakan hak asasi setiap warganegara Indonesia;
bahwa larangan terhadap organisasi-organisasi sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962, dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip-prinsip demokrasi;
bahwa meskipun dalam kenyataannya Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962 sudah tidak efektif lagi, namun untuk lebih memberikan kepastian hukum perlu secara tegas mencabut Keputusan Presiden tersebut;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b, dan huruf c di atas, maka dipandang perlu untuk mencabut Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962;
Mengingat :
Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENCABUTAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 264 TAHUN 1962 TENTANG LARANGAN ADANYA ORGANISASI LIGA DEMO-KRASI, ROTARY CLUB, DIVINE LIFE SOCIETY, VRIJMET-SELAREN-LOGE (LOGE AGUNG INDONESIA), MORAL REARMA-MENT MOVEMENT, ANCIENT MYSTICAL ORGANIZATION OF ROSI CRUCIANS (AMORC), DAN ORGANISASI BAHA’I.
Pasal 1
Mencabut Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962 tentang Larangan Adanya Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia), Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i. 
Pasal 2
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Mei 2000 
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd
ABDURRAHMAN WAHID
           _____________________________________________________________________ 
Loji-loji Freemasonry ternama di Nusantara tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia seperti di Aceh, Medan,Padang, Palembang, Jawa, Surabaya, Sulawesi, dan sebagainya. Saya sendiri berdomisili di daerah Palembang. Dalam kesempatan ini saya belum menemukan bangunan yang mempunyai unsur dengan Freemasonry. Namun, salah satu blogger yang saya kenal di IMFO, mengidentifikasi keberadaan bangunan Mason di daerahnya (Surabaya) .Untuk keterangannya dapat kalian lihat di PHENOMENA  
Salah satu Loji yang masih berdiri adalah Gedung Bappenas

Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas adalah salah satu gedung bersejarah di Jakarta. 
Tentu banyak yang masih ingat, di sanalah pada 1966 Mahmilub atau Mahkamah Militer Luar Biasa menggelar sidang-sidangnya untuk mengadili para gembong Gerakan 30 September, G30S, yang melakukan usaha kudeta yang mengakibatkan gugurnya tujuh pahlawan revolusi. Gedung itu, yang berdiri di titik tengah poros Jalan Imam Bonjol-Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, menghadap ke Taman Suropati.


Gedung Bappenas dibangun pada tahun 1925, masa awal pembangunan daerah Menteng oleh Pemerintah Kotapraja Batavia. Gedung berbentuk melebar ke samping itu dibangun sebagai gedung pertemuan perkumpulan kebatinan Ster van het Oosten (Bintang Timur). Perkumpulan ini merupakan bagian dari gerakan spiritual internasional masoni (freemasonry), yang dalam bahasa Belanda disebut vrijmetselaarij. Karena itu, orang Belanda di Batavia waktu itu mengenal gedung tersebut sebagai Vrijmetselaarsloge alias gedung pertemuan masoni.


Masoni merupakan gerakan moral-spiritual yang bertujuan meningkatkan semangat saling menghormati dan tolong-menolong di antara sesama manusia berdasarkan keyakinan kepada Yang Mahakuasa.


Pertama kali muncul pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 di Inggris dan Skotlandia, gerakan ini kemudian memiliki pengaruh dan pengikut di seluruh penjuru dunia.


Pada zaman kolonial, di Indonesia gerakan masoni juga memiliki banyak pengikut. Anggota kebanyakan orang Belanda dan orang Eropa lainnya. Bisschop, Wali Kota Batavia yang berkuasa pada 1916-1920, juga seorang anggota masoni. Akan tetapi, pribumi juga ada yang ikut bergabung. Pada awal abad ke-20, sebagian intelektual ningrat Jawa, eksponen gerakan kebangkitan nasional yang anggota perkumpulan Budi Utomo, konon juga menjadi vrijmetselaar atau masonis.


Kini, di seluruh dunia anggota kelompok-kelompok masoni diperkirakan mencapai 5 juta orang, termasuk sebanyak kira-kira 480.000 orang di Inggris, Skotlandia, dan Irlandia sendiri. Di Amerika Serikat pengikutnya juga banyak, sekitar 2 juta orang. Seperti banyak presiden AS sebelumnya, Barrack Obama juga disebut-sebut sebagai pengikut gerakan spiritual berlambang jangka dan meteran siku itu.


Salah satu ciri organisasi masonis adalah mereka sering melakukan pertemuan dan, mungkin juga ritual, rahasia. Gaya misterius inilah yang membuat orang lain sering berprasangka buruk. Sampai-sampai, menurut Adolf Heuken, pakar sejarah Jakarta, sebagian warga Batavia dulu sering menyebut gedung di seberang Taman Suropati itu sebagai ”rumah setan”.


Heuken mengatakan, balai pertemuan megah yang lokasinya strategis itu menunjukkan posisi penting kaum masonis dalam masyarakat dan pemerintah kolonial. Dalam bukunya, Menteng, Kota Taman Pertama di Indonesia (ditulis bersama Grace Pamungkas, 2001), bentuknya yang melebar membuat gedung besar itu seolah menjadi penutup daerah jantung Menteng. Bersama Taman Suropati, yang dulu bernama Burgermeester Bisschopplein, Gedung Bappenas terletak menyilang di tengah ujung selatan Jalan Teuku Umar, salah satu jalan poros utama di kota baru yang dirancang arsitek PAJ Mooijen itu.


Gedung Vrijmetselaarsloge, yang jadi Gedung Bappenas sejak tahun 1967, rupanya merupakan hasil pengembangan dari gedung lama yang sebelumnya sudah dibangun di tempat sama. Foto yang menyertai tulisan ini adalah foto gedung pertemuan masoni Ster van het Oosten yang dibangun pada tahun 1880.


Dihias empat tiang bulat besar yang menopang atap serambinya, gedung yang memiliki dua bangunan sayap segi empat di kiri-kanannya ini masih menampakkan dengan nyata gaya arsitektur klasisisme yang khas zamannya.
Dr. T.H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962", dalam jumlah yang sangat terbatas, banyak memaparkan tentang gerakan dan tokoh-tokoh Freemasonry di Indonesia. Tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku tersebut —yang dilengkapi foto-foto ekslusif sebagai buktinya— banyak menyangkut nama-nama terkenal seperti Sultan Hamengkubuwono VIII, RAS. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Paku Alam VIII, RMAA. Tjokroadikoesoemo, dr. Radjiman Wedyodiningrat, dan banyak pengurus organisasi Boedhi Oetomo. 
Jumat, 13 Juni 2008
Freemason dan Yahudi di Indonesia, Jejak Langkah
Seorang rekan pernah bertanya kepada saya, “Ris, menurut kamu apa Yahudi ada di Indonesia?, mengingat Yahudi itu kan diaspora”. Jujur saya katakan pada teman saya waktu itu saya belum tahu tentang penampakan Yahudi di Indonesia. Penasaran dengan pertanyaan teman saya, saya pun melakukan penelusuran terhadap beberapa literature yang saya dapatkan. Saya sungguh terkejut, ternyata organisasi Freemason (Tarekat Mason Bebas)-organisasi rahasia Yahudi- itu telah bercokol lama di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda, bahkan salah satu tokoh utama Freemason ini adalah tokoh-tokoh yang dianggap sebagai tokoh pergerakan nasional. Penampakan Freemason ini pada awalnya mengibarkan propaganda sebagai sebuah organisasi yang menjunjung tingi nilai-nilai kemanusiaan. 
Kita dapat simak dalam salah satu anggaran dasar dari Freemason di Indonesia ini: 
“Tarekat Mason Bebas adalah pandangan hidup jiwa yang timbul dari dorongan batin, yang mengungkapkan dirinya dalam upaya berkesinambungan untuk mengembangkan semua sifat roh dan hati nurani, yang dapat mengangkat manusia dan umat manusia ke tingkat susila dan moral yang lebih tinggi. Ia terapkan dalam pelaksanaan seni hidup yang lebih tinggi.” (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 5). 
Selanjutnya Freemason ini meluaskan sayap-sayapnya di berbagai elemen masyarakat untuk dapat menyebarkan paham-paham terselubung dari agama Yahudi ke berbagai lapisan masyarakat. Freemason ini tak lupa juga menyisipkan ritual-ritual islam di dalam pengajaran dari freemason. Kita dapat saksikan dalam kutipan berikut ini: 
“Situasi yang baru sama sekali tercipta ketika muncul anggota-anggota Indonesia (dan Tionghoa) di loge-loge. Pakaian tradisional dari kalangan elit Jawa, penggunaan Al Quran sebagai Kitab Suci pada pertemuan-pertemuan formal di Rumah Pemujaan…memberikan wajah baru kepada kegiatan-kegiatan loge.” (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 28). 
Loge dan Rumah Pemujaan yang dimaksud pada kutipan diatas bukanlah masjid maupun gereja, merupakan sebuah tempat pertemuan anggota Freemason Indonesia untuk mengadakan pemujaan kepada kepada Yang Maha Terang, yang dalam ritualnya para anggota Mason tersebut membacakan sebuah nyanyian kerohanian. Loge yang pertama kali dibangun di Batavia oleh Albertus van der Parra (1761-1775), yang bernama “La Choisie (Terpilih) atas prakarsa Joan Cornelis Radermacher. Setelah itu di bangun pula pada bulan November 1767 di Batavia sebuah loge baru bernama “La Fidele Sincerite”. 
Tahun 1767 pada umunya dianggap sebagai awal kehadiran Tarekat Mason Bebas yang terorganisir di Jawa. Selain melakukan pertemuan di loge-loge, mereka juga kerap melakukan pertemuan rahasia di Amanusgracht (Jl. Kopi/Jl. Bandengan Jakarta) dan di kawasan Molenvliet (Jl. Gajah Mada/ Hayam Wuruk). Selain di kedua daerah diatas, seorang pakar Hukum yang namanya diakui dalam ilmu Hukum Indonesia, yaitu Jacob Van Vollenhoeven, ternyata memainkan peranan penting terhadap pendirian Loge Matahari di Padang pada tahun 1858 yang beberapa bulan sebelumnya pada tanggal 11 Desember 1857 berkumpul dirumahnya untuk me,bahas mengenai pendirian Loge tersebut. 
Loge terakhir yang didirikan terakhir sebelum tahun 1890 di Jawa adalah Loge “Veritas” di Probolinggo Jawa Timur.


Tokoh-Tokoh Indonesia Yang Terlibat di dalam Freemason


  1. Raden Saleh dilantik pada tahun 1836 di loge Den Haag “Endracht Maakt Macht”
  2. Abdul Rachman, keturunan dari Sultan Pontianak, dilantik tahun 1844 di Loge di Surabaya “De Vriendschap” dan Gedenkboek tahun 1917 terdapat keterangan bahwa dia adalah Mason pertama yang beragama Islam.
  3. Pangeran Ario Soeryodilogo (1835-1900) menjadi anggota loge Mataram di Yogyakarta
  4. Pangeran Ario Notokusuma (Paku Alam VI)
  5. Pangeran Arionotodirojo (1858-1917). Masuk keanggotaan loge Mataram pada tahun 1887 dan memegang berbagai jabatan kepengurusan. Ia ketua Boedi Oetomo antara tahun 1911-1914. pada tahun 1913 ia mendirikan Sarekat Islam Cabang Yogya yang banyak beranggotakan elit Jwa. Notodirojo seorang yang disegani dan dianggap sebaga pergerakan rakyat Jawa.
  6. R.M. Adipati Ario Poerbo Hadiningrat, yang pada awal abad ke 20 memangku jabatan bupati Semarang dan Salatiga. Bukunya yang terkenal adalah Wat ik als Javaan voor geest en gemoed in de Vrijmetselarij heb gevonden.
  7. Raden Adipati Tirto Koesoemo Bupati Karanganyar. Anggota Loge Mataram sejak tahun 1895. ketua pertama Boedi Oetomo. Pada kongres ke dua Boedi oetomo, yang diadakan di gedung Loge Mataram, ia mengusulkan pemakaian Bahasa Melayu, mendahului Sumpah Pemuda.
  8. A.H. van Ophusyen S.H. (1883-1956). Notaries dan anggota Dewan kota Batavia. Salah seorang pendiri dari indo Europees Verbond-Ikatan Indo Eropa. Wakil Suhu Agung untuk Indonesia.
  9. Raden Mas Toemenggoen Ario Koesoemo Yoedha, 1882-1955, putra dari Pakoe Alam V. menjadi anggota loge Mataram pada tahun 1909 dan berkali-kali memegang jabatan kepengurusan. Pada tahun 1930 menjadi Anggota Pengurus Pusat.
  10. Dr. Radjiman Wediodipoera (Wediodiningrat), 1879-1952. antara tahun 1906 dan 1936 dokter pada keratin Solo. Sarjana dan penulis mengenai falsafah budaya. Pejabat ketua Boedi Oetomo 1914-1915. pada tahun 1945 memaainkan peranan penting sebagai ketua dari Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bersama Soekarno dan Hatta pergi mnemui Marsekal Terauchi dalam pembicaraan kemerdekaan Indonesia. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Bogor, 1908. dalam tahun 1952 menjadi anggota dari loge Indonesia Purwo Daksia. Ia menjabat sebaia Kepala kepolisian RI . Soekanto menjadi Suhu Agung dari Timur Agung Indonesia atau Federasi Nasional Mason. Ia juga menjabat sebagai ketua dari Yayasan Raden Saleh yang merupakan penerusan dari Carpentier Alting Stiching.
  11. R.A.S Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, menjadi Ketua Suhu Agung dari Timur Agung Indonesia pada 7 April 1955 (Hari berdirinya Tarekat Mason Indonesia).
  12. R.A. Pandji Tjokronegoro, terdaftar sebagai anggota pada tahun 1908, hal ini dikuatkan dengan bukti dia merayakan Yubelium Mason Bebas pada 50 tahunnya Mason Bebas.
Tokoh Penjajah Belanda dalam Sejarah Indonesia yang Merupakan Member Freemason
Herman Willem Daendels, dilantik di Loge Kampen “Le Profond Silence”. Thomas Stamford Raffles, pada tanggal 26 Juni 1813 diterima di dalam Tarekat oleh Engelhard, sedangkan diplomasinya ditandatangani oleh mason-mason bebas yang terkenal dan penguasa-penguasa colonial. 
Johannes Van Den Bosch, dilantik di Loge De Vriendschap pada tahun 1830.

Loge-Loge atau Loji Yang Ada di Indonesia
Loge La Choisie di Batavia (1764-1766)
Loge La Fidele Sincerite (1767)
Loge La Virtuese (1769)
Loge La Constante et Fidele (1801) di Semarang
Loge De Vriendschap (1809) di Surabaya
Loge De Ster in Het Oosten (Loji Bintang Timur) di Batavia (1837)
Loge Matahari di Padang (1858)
Loge Princes Frederik der Nederlanden di Rembang (1871)
Loge L Union Frederic Royal di Surakarta (1872)
Loge Prins Frederik di Kota Raja Aceh pada tahun 1880
Loge Veritas di Probolinggo
Loge Arbeid Adelt di Makassar (1888)
Loge Excelsior di Bogor (1891)
Loge Tidar di Magelang (1891)
Loge St. Jan di Bandung (1896)
Loge Fraternitas di Salatiga (1896)
Loge Humanitas di Tegal (1898)
Loge Malang (1901)
Loge Blitar (1906)
Loge Kediri (1918)
Loge Het Zuinderkruis (Rasi Pari) di Batavia (1918)
Loge De Broerderketen (Segitiga) di Jember (1926)
Selain pendirian Loge sebagai sarana untuk menyampaikan misinya, para Freemason ini juga mendirikan sekolah-sekolah dan kesempatan belajar keluar negeri, berikut kita dapat kutip dari keterangan Dr. Th. Steven: 
“Kaum Mason Bebas tidak hanya mendirikan sekolah-sekolah untuk kaum Indo yang miskin, tetapi juga memberi kesempatan kepada kaum muda Jawa yang berbakat untuk mengembangkan diri lebih lanjut melalui pendidikan di Eropa”. (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 47).

Adapun tahun-tahun pendirian sekolah-sekolah Mason tersebut adalah sebagai berikut:
1875 di Semarang
1879 di Batavia
1885 di Yogyakarta, dua sekolah
1887 di Surakarta dan Magelang
1888 di Buitenzorg (Bogor)
1889 di Padang dan Probolinggo
1892 di Semarang, sekolah kedua
1897 di tegal
1898 di Bandung dan Manado
1899 di Aceh
1900 di Malang
1903 di Malang, sekolah kedua
1905 di Bandung, sekolah kedua
1907 di Blitar
1908 di Surabaya
1900 di Padang, Magelang (sekolah kedua) dan Medan, Makssar, Kediri
1926 di Malang, sekolah ketiga
Selain mendirikan sekolah-sekolah, para anggota Tarekat Mason Bebas di Indonesia ini juga mendirikan berbagai perpustakaan di berbagai daerah. Di semarang pada tahun 1875 di buka peprustakaan yang disebut “De Verlichting” dan pada tahun 1917 ditempatkan di Peprustakaan Pusat dan Ruang Baca Umum. Jenis perpustakaan itu dengan berjalannya waktu, muncul hampir bersamaan dengan di semua tempat yang ada loge. Pada tahun 1877 didirikan sebuah perpustakaan di Padang dan kemudian:
1878 di Yogya
1879 di Surabaya
1882 di Salatiga
1889 di Probolinggo
1890 di Buitenzorg (Bogor)
1891 di Bandung
1892 di Menado
1895 di Manado
1897 di Tegal
1899 di Medan
1902 di Ambon
1902 di Malang
1908 di Magelang
1907 di Blitar
Eksisnya Yahudi di Indonesia Pasca Kemerdekaan
Jika Yahudi pra kemerdekaan yang tergabung di dalam Freemason itu hengkang setelah keputusan Presiden tentang organisasi terlarang Freemason, ternyata di kemudian hari Freemason ini kembali eksis setelah sembunyi-sembunyi. Modus operandi mereka mengaku sebagai keturunan Arab, umat awam pasti akan terkecoh karena Yahudi dan Arab dalam segi fisik tak jauh berbeda. Bukti eksisnya Yahudi ini dapat kita telusuri. Contoh paling mudah tentang eksisnya Yahudi serta Sinagognya, dapat kita lihat pada daerah Surabaya, tepatnya Jalan Kayon no. 4 Surabaya (dekatnya Delta Plaza Surabaya). Jika amati seksama bangunan di Kayon ini, maka kita dapat teliti bahawa gambar Bintang David itu sangat jelas terpampang pada bagian pagar dari sinagoga tersebut. 
Bangunan yang sekilas tampak “sepuh” ini menurut keterangan warga pada hari Sabtu Agung, selalu dinyanyikan lantunan lagu rohani berbahasa Ibrani. Selain itu eksisnya sebuah Sinagoga di daerah Kembang Jepun (jika malam pusat kuliner :"Kiyaki”) pada nomor 4-6 , kita akan dapati sebuah Sinagoga terbuka yang sangat jelas. Dulu Sinagoga ini dipakai oleh Rita Aaron (peragawati dan model Surabaya) yang Yahudi untuk beribadat menyembah Yahweh (sebutan Tuhan oleh orang Yahudi). | HERE

Masonic Values in Indonesia
Masters Message
Edition 62 of Devotion News

Six years ago I had the pleasure of working in Indonesia with the Indonesian Air Force for 18 months. When I first arrived there I understood that Freemasonry was illegal, so I was very quiet about my membership. After researching this I discovered that I was wrong. 
President Sukarno was the founding president of Indonesia from 1949 to 1965. During the last few years of his presidency the he & his government became increasingly paranoid about ‘Subversives’, with Sukarno issuing a Presidential Decree in 1962 that declared illegal many organisations that could potentially be used by these Subversives. This included: The Dutch Grand Lodge, Rotary, Lions Club and a range of other similar organisations.  In 2002, President ‘Gus Dur’ Wahid, decided that banning organisations of this kind was a breech of basic human rights and against the principles of democracy. Consequently he rescinded the Presidential Decree of 1962. As far as I have found, Freemasonry has not yet restarted in that country. 
The great irony of this is that throughout this period and until this day, the Indonesian people live their lives by the basic principles of Freemasonry. Let me explain. 
Relief: Charity is a core part of their lives. Not only is charity given in cash each year, I witnessed a number of other special events. A number of times each year, those people who can afford to are required to pay for a goat to be sacrificed at the local Mosque. The Mosque then distributes the meat to all of the local indigent families, who would otherwise not have meat at all. On many special days such as Independence Day, the leaders and managers donate money into a pool which is then presented to the poorer workers in blank envelops. Basically, there is no government welfare system, the community works as a whole on the principle that the more you ‘Have’ the more you are required to support the ‘Have Nots’ around you. As an employer of my household staff, I was expected to pay for family health care, funeral costs and other unforeseen circumstances for my staff and their families.
Brotherly Love: “Gotong Royong” is a principle of shared community work and support. When community jobs need doing, the whole community pitches-in, in whatever way they can. Whether it be money, skills, labour or even entertainment, until the job is done. This could be a spring clean of the village, a social event like a wedding, or repairs after natural disasters. 
I saw many other examples of core moral principles woven intricately into the day-to-day lives of the people; they were not just an add-on.
Maybe the Indonesian People have a lesson for us.

Fraternally
Andrew

STUDY : HERE [Rumor] 10 Tokoh Freemason Terkenal Indonesia
5 Feb '12 | HERE


Sepak Terjang JIL ( Jaringan Islam liberal )


Banyak pihak yang belum memahami tentang sepak terjang JIL yang gemar mengobok-obok kedamaian umat Islam di Indonesia pada khususnya. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, kaum Yahudi dengan Freemasonry mendukung JIL yang juga sesungguhnya didanai oleh Asia Foundation yang disupport oleh CIA, badan intelejen AS.
Apa itu Islam liberal dan Mengapa disebut Islam Liberal?
“Islam liberal” sejatinya pembangkangan diri dan pemikiran melalui gerakan, yayasan, kantor berita, gerakan politik terhadap islam ala Nabi Muhammad SAW. Pemikiran Islam (klaim mereka) menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. Tujuan JIL adalah menyebarkan gagasan Islam Liberal seluas-luasnya kepada masyarakat dengan dukungan Yahudi Internasional yang bercokol kuat di Indonesia dan dukungan pemerintah AS melalui Asia Foundation yang disokong oleh CIA dan Imperialisme Barat dan kini menguasai Universitas Paramadina dan UIN Syarif hidayatullah Jakarta.
JIL lebih mirip kepanjangan imperalisme Barat atas dunia Islam yang dicarikan bentuk pembenarannya dari khazanah Islam. Dari segi politis, ada benang merah dengan CIA. JIL yang resmi hadir sekitar Maret 2001— impact penting yang timbul dari lahirnya gudang pemikiran itu adalah lahirnya atmosfir ‘ndableg alias konyol’ yang oleh kebanyakan pengikutnya disebut dengan istilah “kekritisan berfikir”. Mereka begitu semangat ‘mengkritisi’ Al-Qur’an, menolak beberapa nash hadits-hadish shahih, serta menuduh para ulama’ sebagai kelompok konservatif. Dilain pihak, mereka bahkan teramat sibuk bergelut dengan referensi-referensi liberal. Bacaan-bacaan wajib mereka, kini Tahrirul Mar’ah milik Qasim Amin, The Spirit of Islam-nya Amir Ali, serta Al Islam wa Ushul Al Hukmi yang sesungguhnya hanya jiplakan dari tulisan orientalis Inggris Thomas W. Arnold.
Nama-nama semisal, Sayid Ahmad Khand, Arkeun, Ali Abdul Razik, Charles Kuzman, Fatimah Marnissi, Nasir Hamid Abu Zaid dan Fadzlurrahman seolah-olah “kitab suci” baru yang kini melekat di otak mereka. Di saat yang sama, mereka mulai tampak malas menelaah Al-Qur’an, bahkan boleh jadi mules (muak, red) jika mendengar dalil-dalil dari hadits.
Yang jelas, mereka begitu percaya diri dengan identitas itu, dan begitu bangga disebut liberal. Karena dukungan AS, lembaga Islam dikuasai pemikiran liberal, baik Kementerian Agama, Universitas Negeri Islam (UIN), dan sampai tokoh-tokoh politik dan cendekiawan yang dilabelkan pada tokoh Islam Liberal.
Kalau kita mengamati dengan seksama tentang agenda-agenda JIL, maka kita akan menemukan korelasi antara imperialisme barat dan agenda JIL. Luthfi Asy-Syaukanie, salah satu motor JIL pernah menyebut dengan jujur empat agenda utama lahirnya Islam Liberal. Pertama, agenda politik, Kedua, agenda toleransi agama, Ketiga, agenda emansipasi wanita, dan Keempat, agenda kebebasan berekpresi.
Dalam agenda politik, misalnya, kaum muslimin “diarahkan” oleh JIL untuk mempercayai sekularisme, dan menolak sistem pemerintahan Islam (Khilafah). Dalam agenda plurarisme, kelompok ini menyeru bahwa semua agama adalah benar, tidak boleh ada truth claim. Agenda emansipasi wanita, seperti menyamaratakan secara absolut peran atau hak pria dan wanita tanpa kecuali, dan agenda kebebasan berekspresi, seperti hak untuk tidak beragama, tak jauh bedanya dengan agenda politik di atas. Semua ide-ide ini pada ujung-ujungnya, pada muaranya, kembali kepada ideologi dan kepentingan imperialis.
Adian Husaini dan Nuim Hidayat menandaskan, Karena itu, sulit sekali-untuk untuk tidak mengatakan --minimal mustahil-- mencari akar pemikiran-pemikiran tersebut dari Islam itu sendiri secara murni, kecuali setelah melalui pemerkosaan teks-teks Al-Qur’an dan As-Sunnah. Misalnya teologi pluralisme yang menganggap semua agama benar, sebenarnya berasal dari hasil Konsili Vatikan II 1963-1965) yang merevisi prinsip extra ecclesium nulla salus (di luar Katolik tak ada keselamatan) menjadi teologi inklusif-pluralis, yang menyatakan keselamatan dimungkinkan ada di luar Katolik. (Islam Liberal: "Sejarah, Konsepsi dan Penyimpangannya", Adian Husaini dan Nuim Hidayat).
Selain itu, dari kerangka ideologi, ide-ide JIL sendiri, dapatlah kiranya dinyatakan sebagai ide-ide kapitalisme. Luthfi Asy-Syaukanie dalam bukunya Wajah Liberal Islam di Indonesia (2002) telah berhasil menyajikan deskripsi dan peta ide-ide JIL. Jika dikritisi, kesimpulannya adalah di sana ada banyak contekan sempurna terhadap ideologi kapitalisme.
Tentu ada kreativitas dan modifikasi. Khususnya pencarian ayat atau hadits atau preseden sejarah yang kemudian ditafsirkan secara paksa agar cocok dengan kapitalisme. Ide-ide besar kapitalisme itu antara lain; (1) sekularisme, (2) demokrasi, dan (3) kebebasan. Dukungan kepada sekularisme --pengalaman partikular Barat-- nampak begitu getolnya mereka melakukan penolakan terhadap bentuk sistem pemerintahan Islam (khilafah), dan penolakan yang begitu bersemangat terhadap syariat Islam. Tetapi mereka menerima begitu saja semua gagasan demokrasi tanpa ada nalar kritis. Istilahnya, mereka cepat-cepat ‘melek’ (terbelalak) jika mengkritisi Islam, tapi buru-buru buta (pura-pura tak melihat) jika sumber-sumber itu datangnya dari Barat.
Kentalnya ide-ide pokok kapitalisme dan berbagai derivatnya ini, masih ditambah dengan suatu metode berpikir yang kapitalistik pula, yaitu menjadikan ideologi kapitalisme sebagai standar pemikiran. Meminjam bahasa Al Jawi, ide-ide kapitalisme diterima lebih dulu secara taken for granted dan dianggap benar secara absolut, tanpa pemberian peluang untuk didebat (ghair qabli li an-niqasy) dan tanpa ada kesempatan untuk diubah (ghair qabli li at-taghyir). Lalu ide-ide kapitalisme itu dijadikan cara pandang (dan hakim!) untuk menilai dan mengadili Islam.
JIL Asia Foundation dan CIA
The Asia Foundation adalah LSM raksasa yang markas besarnya di San Fransisco. LSM ini memiliki 17 kantor cabang di seluruh Asia, termasuk Washington, D.C. Tahun 2003 kemarin, The Asia Foundation mengucurkan bantuan sebesar 44 juta USD dan mendistribusikan 750 ribu buku dan materi pendidikan yang nilainya berkisar mencapai 28 juta USD di seluruh wilayah Asia.
Sebagaimana dikutip situs resmi pemerintah AS, http://usinfo.state.gov/, Oktober lalu –beberapa hari menjelang Pemilu di Afghan-- lalu, The Asia Foundation, membikin program The Mobile Theater Project, sebuah bioskop keliling. Dengan alasan pendidikan demokrasi --atau lebih tepat kampanye pemaksaan demokrasi— mereka berkeliling kampung untuk memutar film dengan ditonton sekitar 430.000 pemirsa.
Di Indonesia, dalam Pemilu 2004 kemarin, seperti diakuinya di situs http://www.asiafoundation.org/, lembaga ini ikut mendanai JPPR (JPPR atau Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat) dengan mempekerjakan 141.000 relawan dan melakukan training kurang lebih 70 ribu orang. Mereka bisa memanfaatkan radio dengan asumsi 25 juta pendengar, memanfaatkan TV yang ditonton 74 juta pemirsa, juga menguasai media cetak dengan perkiraan dibaca 3 juta orang.
Di Indonesia, keberadaanya sudah ada sejak tahun 1970. Mereka berdiri di balik program-program bernama; training keagamaan, studi gender, HAM dalam Islam, civic education di lembaga-lembaga Islam, pusat pembelaan perempuan untuk Islam (Muslim Women Advocacy), dan isu-isu pluralisme, paralalel dengan program-program JIL.
Jika dilihat berbagai agenda dan kegiatannya selama ini, ada korelasi antara agenda-agenda JIL dengan LSM Raksasa bernama The Asia Foundation.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa kehidupan kelompok ini amat tergantung pada kucuran dana dari The Asia Foundation. Dan karena donor yang amat besar dari LSM ini, maka JIL dalam waktu yang relatif singkat sudah bisa mendirikan Radio satelit pertama di Indonesia, Radio 68H, yang siarannya direlai puluhan pemancar radio di Indonesia, mampu membeli satu halaman penuh koran Jawa Pos, bahkan mampu menayangkan iklan-iklan di televisi dengan durasi yang panjang, semisal iklan “Islam Warna-Warni” yang akhirnya berhenti tayang karena somasi MMI, bahkkan bisa menghidupi kegiata-kegiatan mereka yang membutuhkan biaya besar.
Jika ditilik dari sponsor utama (sebut The Asia Foundation) yang selama ini menjadi ‘penyangga’ utama pendanaan JIL, bisa ditarik kesimpulan bahwa The Asia Foundation adalah jaringan ‘induk’nya. Dengan bahasa lain, JIL adalah ‘karyawan’ The Asia Foundation yang bertugas di lapangan, untuk menjalankan proyek-proyek besarnya.
The Asia Foundation, yayasan ini ditengarai banyak mendanai kegiatan-kegiatan dalam rangka penyebaran paham kapitalisme dan sejenisnya. Yang paling nampak mencolok keterlibatan The Asia Foundation bagaimana dia mem-back up Tim Pengarasutaman Gender (PUG) bentukan Departemen Agama, yang kemudian berhasil menyusun draf Kompilasi Hukum Islam yang isinya kemudian menimbulkan kontroversial.
Merujuk sebuah makalah yang berjudul CIA's Hidden History in the Philippines, Roland G. Simbulan, yang disampaikan pada ceramahnya di University of The Philipinnes (18 Agustus, 2000), mengutip dari tulisan seorang sosiolog Amerika, James Petras, yang dimuat dalam Journal of Contemporary Asia, menggambarkan, bagaimana LSM yang besar bisa dikendalikan --jika tidak didukung oleh pemerintah
Amerika-- atau perusahaan raksasa yang dikendalikan agen-agen rahasia atau CIA yang ingin memanfaatkannya sebagai sarana penyamaran. Yang dimaksud Petras, hal itu untuk mengelabuhi dan menghindari konflik yang diakibatkan benturan langsung terhadap struktur resmi pemerintahan. Serta menghindari class analysis adanya penjajahan dan eksploitasi kapitalis.
Roland G. Simbulan juga menjelaskan bahwa yang memainkan peran CIA yang paling menonjol di Manila adalah The Asia Foundation. Pernyataan ini dinilai cukup valid, karena didasari oleh pernyataan seorang anggota Departemen Birokrasi Amerika, William Blum. Dalam sebuah resensi buku yang berjudul Asia Foundation is the principal CIA front, dalam salah satu buku seorang jurnalis investigasi majalah Times, Raymond Bonner, yang berjudul: Waltzing with a Dictator: The Marcoses and the Making of American Policy, menyatakan bahwa “Asia Foundation adalah bentukan dan kedok CIA!”.
Ini semakin diperkuat oleh interview Roland G. Simbulan dengan seorang mantan mata-mata CIA yang beroperasi di Philipina pada tahun 1996, dimana ia aktif menggunakan yayasan ini (The Asia Foundation) sebagai agen. Bahkan secara terang-terangan pula diungkapkan dalam laporan tahunan The Asia Foundation, tahun1985, yang menyebutkan di dalamnya pernyataan Victor Marchetti, salah satu dari pimpinan deputy CIA, bahwa “Asia Foundation didirikan oleh CIA dan sampai 1967 mendapat subsidi darinya.” (Asia Foundation Annual Report, 1985). Jelas, bahwa LSM The Asia Foundation memang bentukan CIA, didirikan sebagai alat, dan sarana untuk memperluas dan mempermudah proses imperialisme Amerika Serikat terhadap Negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik dengan cara non konfrontatif.
Dari sini pulahlah, boleh jadi, JIL --setelah dilihat dari substansi ide yang diusung, serta pertnershipnya-- bahwa sesungguhnya aktifitasnya tidak ada hubungannya dengan Islam, tidak pula ada sangkut-pautnya dengan perbedaan metode penafsiran nash, pembaharuan, pencerahan, atau sifat kritis. Aktifitas JIL, sekali lagi --boleh jadi-- tak lain, merupakan kemungkinan aktivitas intelejen asing yang hendak menancapkan kuku-kuku imperialismenya di bumi umat Islam, umumnya dan Indonesia, pada khususnya. Benarkah demikian? Wallahu a’lam.

Daftar 50 TOKOH JIL INDONESIA
A. Para Pelopor
1. Abdul Mukti Ali
2. Abdurrahman Wahid (Mantan Presiden)
3. Ahmad Wahib
4. Djohan Effendi
5. Harun Nasution
6. M. Dawam Raharjo (Tokoh liberal)
7. Munawir Sjadzali (mantan Menteri Agama)
8. Nurcholish Madjid (Cak Nun)

B. Para Senior
9. Abdul Munir Mulkhan
10. Ahmad Syafi’i Ma’arif
11. Alwi Abdurrahman Shihab
12. Azyumardi Azra (Mantan Rektor UIN Jakarta)
13. Goenawan Mohammad (Tempo)
14. Jalaluddin Rahmat (Tokoh Syiah dan Lintas Agama)
15. Kautsar Azhari Noer
16. Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Jakarta, saat ini, 2011)
17. M. Amin Abdullah
18. M. Syafi’i Anwar
19. Masdar F. Mas’udi
20. Moeslim Abdurrahman
21. Nasaruddin Umar
22. Said Aqiel Siradj (Mantan Menteri Agama)
23. Zainun Kamal

C. Para Penerus “Perjuangan”
24. Abd A’la
25. Abdul Moqsith Ghazali
26. Ahmad Fuad Fanani
27. Ahmad Gaus AF
28. Ahmad Sahal
29. Bahtiar Effendy
30. Budhy Munawar-Rahman
31. Denny JA
32. Fathimah Usman
33. Hamid Basyaib
34. Husein Muhammad
35. Ihsan Ali Fauzi
36. M. Jadul Maula
37. M. Luthfie Assyaukanie
38. Muhammad Ali
39. Mun’im A. Sirry
40. Nong Darol Mahmada
41. Rizal Malarangeng
42. Saiful Mujani
43. Siti Musdah Mulia
44. Sukidi
45. Sumanto al-Qurthuby
46. Syamsu Rizal Panggabean
47. Taufik Adnan Amal
48. Ulil Abshar-Abdalla
49. Zuhairi Misrawi
50. Zuly Qodir



#aB

Share on Google Plus

About octadandy

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: