Monumen Nasional |
MARCH 26, 2013
Dokumentasi Pribadi : Antasari Flyover : HERERelated Study
Selasa, 26 Februari 2013
Manajemen Transportasi Publik Ibu Kota
Sebelum dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menegaskan akan menerapkan konsep integrasi moda seperti MRT, monorel, transjakarta, dan angkutan umum untuk mengatasi kemacetan lalu lintas Jakarta (Kompas, 15/10/2012). | Read More : HERE
KAMIS, 04 APRIL 2013
Perencanaan Transportasi Perkotaan Kurang Efektif
TEMPO.CO, Jakarta - Chairman Institution of Railway Signal Engineer (IRSE) Indonesia, Adi Sufiadi Yusuf, mengatakan, perencanaan transportasi perkotaan kurang efektif. "Masih belum terpadu antarmoda," katanya dalam "Inauguration and Seminar of IRSE Indonesian Section", Kamis, 4 April 2013. | Read More : HERE
Files
- Sistem Transportasi Kota dan Pemukiman | HERE
- Meningkatkan Kesadaran Masyarekat akan Transportasi Perkotaan | HERE
- Grand Design/Master Plan Transportasi Perkotaan |HERE
Studi Pustaka :
Manajemen
Transportasi Perkotaan
a.Peningkatan Pembangunan Prasarana Jalan Berada Jauh di Bawah tingkat pertumbuhan Jumlah Kendaraan.b.Kemacetan Lalu Lintasc.Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Belum Memadai.d.Ketidakseimbangan antara pesatnya pengembangan wilayah dengan pengembangan transportasi dan jaringan transportasi.e. Tingkat disiplin pemakai jalan yang masih belum memadaif. Fasilitas pejalan kaki yang masih belum memadai.
Budiono, santo - kebijakan pengembanga transportasi perkotaan - Dirjen Perhubungan darat
Kesulitan dan Hambatan
a. Kurangnya Kesadaran
b. Kemauan berpolitik yang kurang memadai.
c. Keberadaan kepentingan tetap
d. Kemudahan bagi proyek.
e. Kurangnya Sumber keuangan.
f. Desentralisasi kekuasaan yang tidak memadai
g. Rumitnya beberapa masalah.
Prioritas di dalam Program
1. Suatu kebijakan “Angkutan Kota” nasional terpadu harus di tetapkan dan dilaksanakan.
2. Sistem Bus harus di perbaharui secara menyeluruh
3. Prasarana kereta api yang ada perlu di tambah di daerah kota dan pinggiran kota
4. beberapa ruas jalan MRT/LRT baru perlu di bangun
5. batasan penggunaan mobil perlu di tetapkan dan di perjelas
6. perencanaan transportasi dan kota perlu lebih di integrasikan
7. sumber2x khusus perlu disumbangkan untuk angkutan kota
8.Sistem kelembagaan yang berkaitan dengan transportasi perlu di terapkan.
Laurent, Benedict de Saint - Masalah Angkutan Kota di Indonesia - Staf ahli Menteri pehubungan
Konflik atau Paradox yang terjadi antara lain adalah :
1. Konsentrasi Penduduk vs Dekonsentrasi Lapangan Pekerjaan
2. Urbanisasi vs Pemberdayaan pedesaaan
3. Hukum yang mengatur vs Hukum yang membangun
4. Tata Ruang vs Kepentingan ekonomi Jangka pendek
5. Pertumbuhan Ekonomi kota vs Disparitas Regional
6. Pembangunan Intensitas Tinggi vs Daya dukung Laha Kota
7. Tata ruang vs fasilitas Transportasi Kota ( Siklus Tanpa Akhir)
8. Pergerakan Kendaraan vs Pergerakan Orang
9. Comfort movements of the influence vs the transport disadvantages.
10. mekanisme pasar bebas vs redistribusi pendapatan
11. kerusakan lingkungan vs internalisasi eksternalitas
12. Mass Rapid Transit (MRT) vs Urban Expressways (Toll roads).
Dikun, Suyono, Dr - Menuju Terciptanya Sistem Perencanaan dan Kebijaksanaan Transportasi Perkotaan - Bappenas
Busway-2012 |
Owen,Wilfred (1960) The Metropolitan Transportation Problem
“.. Neither Automobiles nor mass transportation nor any other mechanical contrivance can solve the problems of urban congestion… “
“,,, That the automobile and mass transportation are both guilty of promoting congestion “-
Variabel Perencanaan di bawah Kontrol Perencanaan
- Pola dan intensitas pemanfaatan lahan
- Sistem Transportasi
- Sistem Pelayanan/ pengadaan air
- Sistem Pelayanan Telekomunikasi
- Sistem Pembuangan (cair dan Padat)
- Sistem pasokan Energi (listrik atau gas)
- Zoning Control
Tujuan Perencanaan Transportasi
a. Mengatasi Masalah yang adab. Melayani kebutuhan secara optimumc. Mencegah persoalan yang di duga akan timbuld. Mempersiapkan tindakan untuk tanggap pada kedaaan di masa depane. Mengoptimumkan daya dan dana yang dapat di gunakan sehingga tercapai daya guna dan hasil guna yang tinggi.
Dalam Pelaksanaannya Suatu Study Perencanaan Transportasi
Biasanya Mengacu pada Beberapa Kendala yang Secara Umum Terdiri
a. Kondisi Transportasi Existing
b. Kondisi Finansial
c. Opini Masyarakat
d. Kebijakan Pemerintah
e. Kendala Sosial ekonomi
f. Kondisi Fisik Daerah Studi.
Prof DR Emil Salim – Tantangan Masa Depan ( 1995)
a. Proses Integrasi Ekonomi Dunia
b. Globalisasi Teknologi
c. Perkembangan dan pertumbuhan kependudukan dengan segala dampaknya pada perikehidupan masyarakat.
d. Masalah Lingkungan Hidup
e. Tumbuh Hasrat Membangun Masyarakat Warga atas dasar keberadaan sebagai soko guru Perikehidupan Masyarakat.
Kebijakan Umum Transportasi Perkotaan Di Indonesia – GBHN
1. Khusus wilayah perkotaan, perlu di kembangkan sistim angkutan umum terpadu yang mampu melayani kebutuhan masyarakat kota.2. Pembangunan jalan dalam kota yang di lalu lintasnya sangat padat, perlu dilanjutkan dan di tingkatkan, dan jasa angkutan jalan raya yang meliputi angkutan penumpang dan muatan dalam kota perlu di bina dan dikembangkan serta di tingkatan effeciencynya.3. Dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan dalam kota diusahakan pengembangan sistim angkutan kereta api dengan melanjutkan pembangunan perkereata apian untuk meningkatkan daya angkut, mutu pelayanan dan efesiensi pengelolaan, sehingga kereta api sebagai angkutan penumpang dan barang yang dapat di andalkan oleh masyarakat.
MTI, Sarasehan - Manajemen Transportasi Perkotaan - Desember 1996
0 komentar:
Posting Komentar